Pesan Minggu Ini

KEHIDUPAN SEORANG PEMIMPIN

“Demikianlah tinggal ke-tiga hal ini, yaitu iman, pengharapan dan kasih, dan yang paling besar di antaranya ialah kasih.” (1 Korintus 13:13)

Ada banyak masalah terjadi dalam gereja Tuhan karena terlalu banyak orang yang mau berstatus pemimpin bukan mempunyai kehidupan sebagai seorang pemimpin. hal itu terjadi di Korintus sehingga rasul Paulus berkirim surat kepada mereka. Jemaat Korintus mempunyai banyak kebaikan tetapi juga mempunyai banyak kekurangan. Jadi bila rasul Paulus menegur dan menasehati mereka bertujuan untuk meningkatkan kebaikan tetapi juga meninggalkan kekurangan berupa berbagai-bagai kesalahan. Salah satu kekurangan jemaat Korintus adalah memegahkan diri atas berbagai karunia yang mereka terima disertai meninggikan diri atas status yang mereka miliki termasuk status sebagai seorang pemimpin. Tentu saja gereja sepanjang zaman akan selalu membutuhkan pemimpin dalam pengertian pemimpin yang sesungguhnya bukan hanya sebagai status. Para pemimpin yang sesungguhnya adalah sebagai pemimpin berkarakter baik yang layak diteladani bukan hanya pemimpin yang berkarisma tetapi minus dalam karakter.

Ada tiga hal yang harus ada dalam diri seorang pemimpin sejati :

  • Pertama adalah iman yang sejati. Iman yang sejati terdapat dalam Ibrani pasal 11 secara keseluruhan bukan comotan satu ayat dari keseluruhan pasal. Bila dikalimatkan maka iman adalah sikap memposisikan diri selalu berada di hadapan Allah seperti para tokoh yang ditulis dalam seluruh pasal. Ada kalanya mereka lemah tetapi kembali lagi menghadap Allah dengan keyakinan yang kuat bahwa Allah selalu hadir dan posisi mereka tetap dihadirat Allah.
  • Kedua adalah pengharapan sejati. Seorang pemimpin haruslah tetap memiliki pengharapan sejati. Dia tidak boleh kehilangan pengharapan apa pun yang terjadi. Aniaya yang sedang menerpa gereja di Korintus telah membuat para pemimpin mundur dari pelayananya karena kehilangan pengharapan. Rasul Paulus, Titus, Timotius dan pemimpin gereja lainnya tidak pernah kehilangan pengharapan kendatipun berbagai kesulitan menghambat pemberitaan dan pelayanan mereka.
  • Ketiga adalah kasih. Ada kegusaran yang ditunjukkan rasul Paulus kepada jemaat di Korintus karena terlalu mengutamakan iman sebagi karunia yang luar biasa dan melupakan yang utama yaitu kasih. Dengan tegas rasul Paulus menyatakan bahwa segala karunia, mujizat dan pengorbanan akan menjadi sia-sia bila dilakukan tanpa dan tidak berdasarkan kasih.

Kehidupan seorang pemimpin haruslah dipenuhi oleh iman, pengharapan dan kasih. Ketiga-tiganya haruslah selalu ada walaupun mengutamakan kasih. Karena kasih tanpa iman dan pengharapan tetap saja kurang lengkap. (MT)
Minggu 28 April 2024


[Pesan Mingguan 2023 Selengkapnya]