Kamis 31 Oktober 2019
MENYANYIKAN SYUKUR BAGI TUHAN
Ezra 3-4; Mazmur 92; 1 Yohanes 5
Ayat Mas / Renungan
Mazmur 92:13-16 “Orang benar akan bertunas seperti pohon korma, akan tumbuh subur seperti pohon aras di Libanon; mereka yang ditanam di bait TUHAN akan bertunas di pelataran Allah kita. Pada masa tua pun mereka masih berbuah, menjadi gemuk dan segar, untuk memberitakan, bahwa TUHAN itu benar, bahwa Ia gunung batuku dan tidak ada kecurangan pada-Nya.”
Manusia dalam pengaruh dosa harus bekerja keras dalam mencari nafkah. Semua tenaga yang ada dikerahkan untuk bekerja. Semua daya yang ada seperti daya berpikir dan berkreasi daya bersosialisasi tidak boleh didiamkan harus dikembangkan agar hidup lebih bermanfaat bagi Tuhan dan sesama. Semua kemampuan dikerahkan untuk memaksimalkan kesempatan sebagai pemberian Allah yang sangat berharga. Tetapi haruslah tetap hati-hati dengan kehidupan yang serba sibuk, jangan sampai kesibukan membuat umat-Nya hidup menjauh atau terpisah dari Allah. Untuk itu dalam kesibukan yang padat ada unsur penting yang harus tetap dilakukan umat Tuhan. Pujian dan ucapan syukur kepada Allah adalah unsur pokok dalam kehidupan orang percaya. Menaikkan pujian dan syukur hendaklah kegiatan yang terus mengalir dari hati dan terungkap melalui ucapan indah dari mulut semua orang percaya. Bila itu terus terjaga maka janji firman Allah akan nyata yaitu bertunas seperti pohon korma, artinya usia yang lanjut tak akan menghentikannya untuk berkarya. Seperti pohon aras di Libanon artinya makin berumur berarti semakin berkualitas.
Mazmur 92 ini digubah seorang yang sangat mensyukuri diri sebagai umat pilihan Allah, jadi dia sangat bersyukur memuji Allah, karena telah membawa dirinya mempunyai hubungan perjanjian yang menyelamatkan dirinya. Dia juga sangat bersyukur karena dia meyakini, memahami dan aktif dalam peristiwa-peritiwa dunia untuk menyelamatkan dan melindungi umat-Nya. Kemudian rasa syukurnya makin dalam, dan juga nyanyian pujiannya makin nyaring, karena sesungguhnya Allah itu sangat dekat dengan umat-Nya setiap saat. Dalam Mazmur 92:4 dinyatakan pula bahwa umat bersyukur dengan bunyi-bunyian sepuluh tali dapat diartikan dengan menggunakan alat musik yang lengkap. Hal itu menunjukan kesungguhan hati dan kesiapan hidup untuk bersyukur memuji nama-Nya. Tetapi bunyi-bunyian sepuluh tali dapat juga diartikan bersyukur dengan menggunakan musik alami yang tidak perlu keahlian untuk memainkannya karena sepuluh tali diartikan sepuluh jari tangan. Berarti bersyukur memuji Tuhan sambil bertepuk tangan mengelu-elukan Tuhan yang selalu hadir di tengah umat-Nya yang bersekutu dan bersyukur memuliakan nama-Nya. (MT)
Menyanyikan syukur bagi Allah butuh alat musik tetapi tidak harus.