Sabtu 04 July 2020
NEBUKADNEZAR – JATUH KARENA KESOMBONGAN
Nebukadnezar : – Raja Babel – Kesombongan
Bacaan sabda : Daniel 4:28-33
Daniel 4:33 “Pada saat itu juga terlaksanalah perkataan itu atas Nebukadnezar, dan ia dihalau dari antara manusia dan makan rumput seperti lembu, dan tubuhnya basah oleh embun dari langit, sampai rambutnya menjadi panjang seperti bulu burung rajawali dan kukunya seperti kuku burung.”
Berbagai kebijaksanaan raja Nebukadnezar cukup memberi kesempatan kepada orang Yahudi menyatakan kuasa dan kebaikan Allah di negeri pembuangan Babel. Nebukadnezar menyeleksi 10 orang Yahudi untuk bekerja di istana. Daniel dan tiga orang sahabatnya adalah alat dalam tangan Allah menyatakan kuasa-Nya di Babel. Daniel secara khusus dipakai Allah untuk menyingkapkan mimpi dan arti mimpi raja Nebukadnezar. Sadrakh, Mesakh dan Abednego dilepaskan Allah dari api hukuman Nebukadnezar karena tiga orang sahabat Allah yang setia ini tidak mau menyembah patung buatan Nebukadnezar yang terinspirasi dari pengertian arti mimpinya. Nebukadnezar sempat mengakui Allah Sadrakh, Mesakh dan Abednego. Tetapi percaya yang dilatarbelakangi mujizat tanpa ada pembinaan iman lanjutan biasanya tidak bertahan lama. Nebukadnezar akhirnya jatuh kepada dosa kesombongan.
Kedudukan raja negara besar Babel tentu sangat layak dijadikan alasan untuk menyombongkan diri. Tetapi kesombongan Nebukadnezar sangat buruk karena dia menempatkan diri sebagai Allah yang pernah diakuinya sebagai Tuhan pencipta alam semesta. Daniel cukup berani menasehati raja Nebukadnezar agar bertobat. Daniel berani karena dia mengasihi dan menghormati Nebukadnezar. Hanya pertobatanlah yang dapat mengelakkan Nebukadnezar dari hukuman Allah kepadanya sebagai akibat kesombongannya. Ternyata Nebukadnezar sudah sulit untuk bertobat. Kesombongannya justru menyeret Nebukadnezar kepada praktek penindasan orang-orang miskin. Hukuman pun jatuh. Nebukadnezar bertingkah seperti binatang. Hidup siang malam di padang rumput dengan tingkah yang aneh. Nebukadnezar tidak dapat menguasai dirinya yang tiba-tiba saja berubah. Nebukadnezar tidak perlu dikudeta, tetapi dia sendirilah yang meninggalkan istana. Allah bertindak langsung menjadikan raja yang merasa diri Tuhan, jatuh begitu rendah. Tentu penduduk Babel gempar melihat tingkah laku rajanya yang mendadak bertingkah seperti binatang. Hanya Daniel dan Tuhan saja yang mengetahui bahwa keadaan Nebukadnezar adalah hukuman Tuhan akibat kesombongannya. Kesombongan dapat membuat seseorang bertindak tidak rasional. Kesombongan dapat pula membuat seseorang kehilangan rasa kemanusiaan dan kehilangan hati nurani. Itulah sebabnya Allah sangat menentang kesombongan. Saya dan saudara harus menjaga hati agar jangan ternodai kesombongan. (MT)
Terlalu banyak pemimpin besar yang jatuh karena kesombongan, sebab itu jauhilah kesombongan.