Kamis 02 April 2020
DEBORA – PAHLAWAN WANITA
Debora : – Nabiah – Pemimpin – Pahlawan
Bacaan sabda : Hakim 4:1-24
Hakim-hakim 4:14 “Lalu berkatalah Debora kepada Barak: “Bersiaplah, sebab inilah harinya TUHAN menyerahkan Sisera ke dalam tanganmu. Bukankah TUHAN telah maju di depan engkau?” Lalu turunlah Barak dari gunung Tabor dan sepuluh ribu orang mengikuti dia”
Pada umumnya orang Israel beranggapan bahwa seorang wanita tidak layak menjadi pemimpin Satu Bangsa. Mereka beranggapan bahwa wanita menjadi pemimpin tidak sesuai dengan rencana Allah untuk manusia. Tetapi perlu juga semua umat beriman menyadari tujuan kehadiran kitab hakim-hakim menjadi bagian dari Alkitab. Hakim-hakim mengedepankan kebesaran kasih karunia Allah kepada orang percaya. Kasih karunianya adalah bahwa dia dapat memakai siapa saja yang dia kehendaki yang dalam pandangan manusia tidak layak, bekerja bagi Tuhan.
Menurut pandangan manusia seorang wanita lebih terhormat melakukan tugas seorang ibu dalam keluarga. Seorang ibu tidak pantas terjun ke dunia politik apalagi menjadi penyandang pemimpin publik dalam sebuah negara. Kitab hakim-hakim mematahkan pandangan yang keliru itu. Dengan menampilkan Debora maka Alkitab ingin mengakhiri pandangan yang keliru tersebut. Debora adalah seorang nabiah. Dia memiliki karunia bernubuat yang memungkinkannya menerima amanat dari Allah untuk disampaikan kepada umat. Debora sangat berpengaruh positif terhadap umat Israel karena hubungannya yang sangat erat dengan Allah. Debora pun ternyata adalah seorang pemimpin yang sangat berwibawa. Ketika kerusakan moral melanda umat Israel yang hidup dalam kendali Yabin raja Kanaan, Debora tampil sebagai pemimpin Israel. Debora lah yang menyemangati barakh agar siap menghadapi Sisera Panglima Kanaan yang mempunyai sembilan ratus kereta besi. Betul-betul peperangan yang tidak seimbang. Tetapi komando dari seorang pahlawan wanita telah menyemangati Barakh untuk berperang. Debora tidak hanya memberi komando Tetapi dia seorang perempuan yang ikut terjun ke medan pertempuran. Dan Tuhan pun mengacaukan pasukan panglima Sisera. Bahkan Sisera pun tewas di tangan seorang perempuan bernama Yael istri Heber. Sebagai seorang wanita tentu saja Debora bukan seorang hakim kuat setegar laki-laki. Tetapi Debora menolak kalah sebelum berperang seperti yang dilakukan Barakh. Walaupun pada akhirnya Barakh pun muncul juga menjadi seorang pahlawan iman seperti yang ditulis dalam Ibrani 11:32. Tetapi kepahlawanan Barakh sepenuhnya adalah karena pengaruh seorang pahlawan wanita bernama Debora. Debora berhasil memberi inspirasi untuk menyemangati Barakh.
Jadi perlu kita camkan bahwa kehadiran seorang wanita beriman dalam gereja adalah suatu prestasi yang harus dihargai dan dibanggakan. (MT)
Prestasi bukan milik gender tertentu melainkan milik semua orang yang berjuang dengan berani.