Selasa 04 Februari 2020
ADAM CIPTAAN ALLAH YANG MULIA
Adam : Manusia pertama, Ciptaan Allah, Tanpa dosa
Bacaan Sabda : Kejadian 1 – 2
Kejadian 1:26 “Berfirmanlah Allah: “Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi.”
Dalam Alkitab Perjanjian Baru, Adam selalu mendapat gambaran yang kurang baik. Adam selalu saja dihubungkan dengan dosa manusia. Sesungguhnya pada awalnya, Adam leluhur umat manusia punya gambar diri yang sangat istimewa. Walaupun Adam adalah ciptaan seperti alam semesta dan isinya, dia mempunyai keunggulan. Adam adalah ciptaan Allah yang mulia karena diciptakan segambar dengan Allah. Sebagai ciptaan Allah yang mulia tentu saja Adam adalah pribadi yang sangat berpengharapan.
Ada teolog memberi pendapat bahwa Adam adalah pragambar Kristus. Sebagai pragambar Kristus Adam mempunyai budi pekerti yang tinggi dan berkelakuan mulia dan bersih. Allah memberi kuasa kepada Adam untuk menguasai semua ciptaan Allah. Sebagai penguasa alam dan isinya Adam sangat berwibawa. Karena bila Allah memberi tugas sudah pasti Allah melengkapi dengan kemampuan. Allah juga menganugerahkan inteligensi yang tinggi kepada Adam sehingga mampu memberi nama-nama kepada ciptaan Allah. Sebagai ciptaan Allah yang mulia dan hidup kudus tanpa dosa Adam sangat bermartabat. Betul-betul Adam adalah makhluk yang sangat menakjubkan. Dalam kondisi tanpa dosa tubuh Adam sudah pasti diliputi sinar kemuliaan Allah.
Perhatian Allah yang sangat istimewa kepada Adam dibuktikan dengan tidak membiarkan Adam hidup sendiri. Allah pun menciptakan Hawa sebagai pasangan yang sepadan untuk menolong dan melengkapi kekurangannya. Dengan ketulusan cinta, Adam menerima Hawa sebagai pemberian Allah dengan sambutan cinta yang hangat Adam berkata “Inilah dia, tulang dari tulangku dan daging dari dagingku…” (Kejadian 2:23). Hal ini menjelaskan eratnya hubungan Adam dengan Allah walaupun Adam tidak melihat Allah dalam bentuk fisik. Sungguh suatu pengalaman menakjubkan bagi Adam hidup tanpa dosa dengan berbagai keistimewaan yang dianugerahkan Allah. Allah membangun sebuah taman yang indah sebagai tempat tinggal bagi Adam dan istrinya. Taman yang bukan saja tempat rekreasi yang romantis tetapi juga penghasil kebutuhan sehari-hari bagi manusia pertama. Tetapi sebagai ciptaan Allah yang mulia dan segambar dengan Allah maka Adam dan Hawa mempunyai kehendak bebas. Itulah sebabnya Allah memberi perintah kepada Adam. Adam diberi kesempatan menentukan hidupnya atau menetapkan pilihannya dengan segala resikonya. Ternyata Adam menentukan pilihan yang salah. Dia tidak taat kepada Allah. (MT)
Manusia adalah ciptaan Allah yang mulia yang dikaruniai kebebasan untuk memilih.