Selasa 14 Januari 2020
HIDUP DALAM KRISTUS
Yehezkiel 17; Yesaya 46; Efesus 6
Ayat Mas / Renungan
Efesus 6:10-11 “Akhirnya, hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan, di dalam kekuatan kuasa-Nya. Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat Iblis”
Rasul Paulus dengan sangat sungguh menjelaskan tiga hal penting bagi semua pengikut Kristus:
- Bahwa pengikut Kristus dipanggil untuk memperoleh hidup yang baru dalam arti hidup terpisah dari dunia. Dipanggil untuk “kudus tak bercacat di hadapan-Nya”. Kudus dalam arti dikuduskan dan dilayakkan Allah untuk menjadi milik-Nya.
- Bahwa pengikut Kristus dipanggil untuk memperjuangkan cara hidup yang baru. Suatu cara hidup yang berpadanan dengan panggilan menjadi milik Allah. Cara hidup yang terus-menerus hidup membangun hubungan dengan Allah agar semakin dekat dengan Allah hingga mencapai kedewasaan penuh bagi kemuliaan Kristus. Cara hidup dalam Kristus termasuk membangun hubungan baik dan benar dengan sesama karena didasari dengan kasih Kristus. Bila terus berjuang dengan cara hidup yang baru maka Kristus akan memperoleh seorang miliknya yang hidup tanpa cacat, tanpa kerut melainkan Kudus dan tidak bercela (Efesus 5:27).
- Bahwa pengikut Kristus dipanggil agar tetap berpegang teguh atau setia sebagai pengikut Kristus yang sejati. Dalam Efesus 6:10, jelas mengatakan akhirnya hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan. Kata “akhirnya” dapat diartikan sebagai klimaksnya atau kesimpulannya. Kesimpulannya adalah setiap orang percaya harus kuat, berpendirian teguh dan setia untuk hidup dalam Kristus. Istilah dalam Kristus dan dalam Tuhan adalah kata-kata yang selalu diulang-ulang rasul Paulus dalam surat-suratnya. Dalam suratnya ke Efesus saja rasul Paulus menulis dalam Kristus sebanyak 36 kali. Dalam Kristus berarti semua pengikut Kristus hidup dan berkarakter serta bertindak sesuai kehendak dan dalam lindungan Kristus. Persatuan dengan Kristus merupakan suatu komunitas baru pengikut Kristus, dengan demikian masing-masing secara sadar mempunyai hubungan yang erat dengan Kristus, dengan sendirinya mempunyai hubungan yang erat satu sama lain karena dipersatukan dalam Kristus. Rasul Paulus juga membandingkan kehidupan di dalam Kristus dengan kehidupan di luar Kristus. Kehidupan di luar Kristus adalah kehidupan lama yang binasa karena ketidaktaatan Adam sedangkan kehidupan di dalam Kristus adalah kehidupan baru yang memperoleh keselamatan karena ketaatan Kristus kepada Allah Bapa.
Jadi kesimpulan yang merupakan seruan rasul Paulus kepada jemaat Efesus adalah “Hendaklah kuat di dalam Kristus” dengan tekun dalam doa peperangan, setia mengenakan perlengkapan iman atau senjata perlengkapan yang disediakan Allah. (MT)
Sumber kekuatan sejati adalah hidup dalam Kristus.