Senin 13 Januari 2020
ALLAH BERDAULAT
Yehezkiel 16; Yesaya 45; Efesus 5:21-33
Ayat Mas / Renungan
Yesaya 45:1 “Beginilah firman TUHAN: “Inilah firman-Ku kepada orang yang Kuurapi, kepada Koresh yang tangan kanannya Kupegang supaya Aku menundukkan bangsa-bangsa di depannya dan melucuti raja-raja, supaya Aku membuka pintu-pintu di depannya dan supaya pintu-pintu gerbang tidak tinggal tertutup”
Semua orang Yehuda termasuk nabi Yesaya, masih belum memahami tujuan Allah memakai Nebukadnezar menawan umat pilihan-Nya ke Babel. Orang Yehuda memang jahat dan terlibat kepada penyembahan berhala. Tetapi walaupun jumlahnya sangat sedikit, masih ada yang setia kepada Allah dan menjauhkan diri dari penyembahan berhala.
Bagaimana dengan kerajaan Babel ? Bangsa ini adalah bangsa penyembah berhala yang angkuh. Keangkuhan bangsa ini mencapai puncaknya pada pemerintahan raja Nebukadnezar. Nabi Yeremia menasehati raja-raja Yehuda agar menyerah kepada Nebukadnezar dan dan menyerahkan diri tertawan ke Babel. Tentu nabi Yeremia pun tak habis pikir dengan keputusan Allah. Kesadaran nabi Yeremia akan dirinya hanyalah alat penyampai Firman kepada umat dengan harapan umat taat.
Hal yang sama juga terjadi saat nabi Yesaya menyampaikan Firman nubuat untuk dinubuatkan kepada orang Yehuda. Allah menyebut bahwa raja Koresy adalah orang yang diurapi. Nubuat nabi Yesaya ini dinubuatkan 150 tahun sebelum penggenapannya. Tetapi dari namanya yaitu Koresy, nabi Yesaya dan orang Yehuda tahu dengan jelas bahwa Koresy sebagai tokoh yang melepaskan orang Yahudi dari penawanan. Padahal sangat jelas hawa Koresy bukanlah seorang beriman kepada Allah apalagi seorang penyembah Allah. Bila dinubuatkan 150 tahun sebelum penggenapan berarti Koresy belum lahir. Dalam hal ini Allah sendirilah yang mengatur kelahiran dan kehidupan Koresy untuk menggenapi janji dan rencana-Nya.
Sesungguhnya hal ini membuka wawasan kita akan kedaulatan Allah memakai siapapun untuk menggenapi rencana-Nya. Kita tidak perlu merasa aneh dengan munculnya pemimpin bangsa non Kristen justru memikirkan kepentingan para pengikut Kristus. Koresy diurapi dalam arti bahwa dia dipakai Allah untuk suatu tugas membebaskan umat Allah dari perhambaan. Koresy adalah raja pendiri kerajaan Persia yang bertahan selama dua abad. Dialah yang mengalahkan Babel, kemudian membiarkan orang Yahudi kembali ke Yerusalem. Umat pilihan Allah sudah sepatutnya melihat campur tangan Allah dalam percaturan sejarah bangsa-bangsa. Itulah tujuan-Nya memberitahukan rencana-Nya melalui nabi Yesaya 150 tahun sebelum terjadi. Sebab bila tidak dinubuatkan, umat akan melihatnya sebagai peristiwa sejarah manusia tanpa campur tangan Allah. (MT)
Allah berdaulat mengatur sejarah atau berkarya melalui sejarah bangsa-bangsa untuk menolong umat-Nya.