Rabu 01 Januari 2020
MANUSIA ITU LEMAH
Yeremia 51-52; Mazmur 144; Galatia 3:1-20
Ayat Mas / Renungan
Mazmur 144:3-5 “Ya TUHAN, apakah manusia itu, sehingga Engkau memperhatikannya, dan anak manusia, sehingga Engkau memperhitungkannya? Manusia sama seperti angin, hari-harinya seperti bayang-bayang yang lewat. Ya TUHAN, tekukkanlah langit-Mu dan turunlah, sentuhlah gunung-gunung, sehingga berasap!”
Ada dua hal yang bertentangan dalam Mazmur 144 ini :
- Hal pertama adalah suatu kenyataan bahwa Mazmur ini adalah suatu permohonan seorang raja sebelum berangkat ke medan perang.
- Hal kedua bahwa Mazmur ini justru dilantunkan pada masa pasca pembuangan saat umat Allah sedang tidak mempunyai raja.
Jadi berdasarkan dua hal yang bertentangan ini dapatlah dibuat pendapat bahwa Mazmur ini dilantunkan untuk mengenang dan menghormati raja khususnya raja Daud. Rupanya umat Allah merindukan keadaan kerajaan Israel pada masa kejayaan Israel dalam kepemimpinan raja Daud. Doa permohonan raja Israel mengandung suatu pengakuan akan ketergantungan seorang raja kepada Allah. Permohonan raja diawali dengan pujian kepada Allah. Pujian kepada Allah bagi seorang raja Israel adalah suatu pernyataan spontan karena mengalami kebaikan dan pertolongan Tuhan. Bagi umat Allah sudah menjadi fakta sejarah yang berkesinambungan bahwa Daud adalah seorang raja yang selalu memuji Tuhan sepanjang hidupnya. Dalam hal memuji Allah Daud selalu menyatakan bahwa Allah-lah yang melatihnya berperang tetapi sekaligus mengakui Allah sendirilah yang memberi kemenangan kepadanya.
Pertolongan Tuhan justru membuat raja menyadari berbagai keterbatasannya sebagai seorang manusia. Status raja tidak membuatnya menjadi berbeda dari manusia pada umumnya. Manusia itu seperti angin saja yang sekedar numpang lewat kemudian tak ada lagi. Sangat jelas bahwa pengakuan raja Daud ini bukanlah suatu peristiwa yang hanya berlaku pada zamannya, tetapi dapat terterapkan juga pada zaman umat Allah Perjanjian Baru atau gereja Tuhan. Bila Allah melatih raja Daud berperang untuk menjaga umat Israel dari kekalahan oleh serangan musuh, maka gereja Tuhan pun harus terus memasuki peperangan rohani melawan iblis, sistem dunia dan tabiat berdosa. Ketika gereja memberitakan Injil berarti sedang merobohkan benteng dan kuasa iblis karena sedang menuntun orang berdosa kepada Kristus untuk memperoleh keselamatan. Dan para pejuang atau pemberita Injil yang terus-menerus mengandalkan kekuatan Allah melalui proses pelatihan terus-menerus akan memperoleh kemenangan. Mazmur ini merupakan seruan agar gereja terus berdoa dan berjuang di dunia berdasarkan kepercayaan “Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia”. (MT)
Memuji dan mengandalkan Tuhan adalah wujud kesadaran akan kelemahan dan keterbatasan.