Selasa 24 Desember 2019
PANGGILAN ISTRI DAN SUAMI
Yeremia 35-36; Mazmur 136; 1 Petrus 3
Ayat Mas / Renungan
1 Petrus 3:7 “Demikian juga kamu, hai suami-suami, hiduplah bijaksana dengan isterimu, sebagai kaum yang lebih lemah! Hormatilah mereka sebagai teman pewaris dari kasih karunia, yaitu kehidupan, supaya doamu jangan terhalang.”
Tunduk kepada suami akan terasa berat bagi seorang istri bila hal ini dipandang sebagai perintah yang harus ditaati.
- Tetapi lain halnya bila para istri merasa terpanggil untuk mentaati suaminya. Karena hal itu membuat istri menjadi rela mengakui kepemimpinan suami dalam keluarga.
- Seorang istri harus pula terpanggil untuk hidup saleh, berkelakuan murni bersikap lemah lembut dan berjiwa damai dan tenang.
- Dan penting juga bagi istri dipanggil menyenangkan suaminya melalui kelakuan sopan dan berbuat baik bukan melalui rayuan dan perkataan.
Sulit banget ya menjadi istri! Menjadi istri saja tidak sulit. Tetapi menjadi istri yang sesuai Firman sulit. Sulit bila diterima sebagai perintah yang harus ditaati tetapi tidak sulit bila diterima sebagai panggilan yang harus dijalani.
Lagipula bukan hanya istri, suami juga harus bisa menjadi suami yang sesuai dengan firman Tuhan.
- Suami juga harus mentaati Firman yaitu harus bijaksana, penuh pengertian hidup bersama istrinya.
- Suami juga harus menghormati istri sebagai teman pewaris kasih karunia yang setara.
- Hal itu berarti suami harus terpanggil menghormati, melindungi dan memenuhi kebutuhan istrinya.
Bila Firman memberi informasi kepada para suami bahwa istrinya adalah kaum yang lemah adalah menunjuk kepada kekuatan jasmaniahnya. Seorang suami pun haruslah terpanggil untuk bersikap lemah lembut dan bersikap adil kepada istrinya. Hal itu berarti suami harus menghindari tindakan kasar dan perlakuan yang tidak senonoh kepada istrinya.
Secara khusus Petrus ingin menandaskan kepada suami, bila gagal hidup menjadi suami yang bertanggung jawab bagi istrinya sangat berpotensi gagal membangun hubungan yang dekat dengan Allah.
Demikian juga istri yang gagal menjalani panggilannya tunduk kepada suami akan mempunyai kesulitan untuk menyembah Allah dengan baik.
Ingat! Bahwa menjadi suami dan menjadi istri adalah pemberian Allah. Karena pemberian Allah maka kita harus terpanggil menjalaninya secara benar sesuai firman Allah.
- Hai para laki-laki engkau menjadi suami adalah karena kehadiran istri yang harus kau sayangi dan kasihi dengan baik dan benar.
- Dan hai para perempuan! Engkau menjadi istri adalah karena kehadiran seorang suami dalam hidupmu yang menjadi pemimpin dan pengasihmu. (MT)
Suami dan istri bukan saja status yang berharga tetapi adalah juga panggilan yang harus dihargai.