Rabu 04 September 2019
KASIH YANG MEMUDAR
2 Raja-raja 12-13; Mikha 3; 1 Korintus 16
Ayat Mas / Renungan
1 Korintus 16:21-24 “Dengan tanganku sendiri aku menulis ini: Salam dari Paulus. Siapa yang tidak mengasihi Tuhan, terkutuklah ia. Maranata! Kasih karunia Tuhan Yesus menyertai kamu. Kasihku menyertai kamu sekalian dalam Kristus Yesus.”
Salah satu yang menjadi pesan surat rasul Paulus yang tetap relevan pada perjalanan sejarah gereja sepanjang zaman adalah pesan antisipasif. Gereja harus tetap wasapada mengantisipasi akan adanya kemungkinan orang percaya atau pengikut Kristus yang undur dari iman. Setelah undur dari iman biasanya akan berperilaku menyerang kehidupan iman yang sudah sempat dihidupinya. Alasan yang sering membuat mereka undur dari iman pada saat itu adalah kegagalan untuk melakukan nilai-nilai kekristenan. Mereka menganggap kekristenan mempunyai standar moral yang sulit dijangkau. Hal itu masuk akal karena standar moral kota Korintus sebagai kota besar betul-betul sangat rendah dan buruk.
Mengambil keputusan menjadi pengikut Kristus di Korintus adalah suatu keputusan yang sangat radikal. Radikal dalam tujuan hidup, radikal juga dalam perbuatan hidup sehari-hari. Kebiasaan-kebiasaan berdosa yang dianggap wajar dan penting sekarang menjadi kebiasaan buruk yang harus segera dibuang. Dalam langkah awal saat pertama mengambil keputusan menjadi pengikut Kristus, tidak ada masalah karena dalam posisi cinta yang mula-mula kepada Yesus. Tetapi waktu telah dapat mengubah kasih mula-mulanya mulai memudar. Akhirnya perjuangan untuk hidup sesuai standar moral Kristen menjadi sangat berat. Jadi masalahnya adalah pada kasih yang memudar. Kasih yang pudar tak memadai untuk mengasihi Tuhan Yesus. Itulah sebabnya rasul Paulus di akhir suratnya kepada Jemaat Korintus menuliskan “siapa yang tidak mengasihi Tuhan terkutuklah ia”. Rasul Paulus menandaskan siapa saja yang mempercayai Yesus Kristus sebagai Tuhan dan juruselamatnya haruslah betul-betul mengasihi Tuhan.
Tidak mengasihi Tuhan adalah menempatkan diri pada posisi terkutuk. Terkutuk dalam pengertian diasingkan dari persekutuan rohani yang sejati dan tidak memenuhi syarat menjadi warga kerajaan sorga pada masa yang akan datang. Rasul Paulus sesungguhnya hanya ingin menandaskan kepada pembaca suratnya agar memahami bahwa yang paling utama bagi pengikut Kristus adalah setia mengasihi Yesus yang mengandung pengertian teruslah berdoa agar Kristus segera datang. Maranata berisi kerinduan akan kedatangan Kristus, tetapi mengungkapkan kerinduan itu dalam doa, dalam perkataan juga dalam perbuatan. (MT)
Kita tidak cukup mengasihi Kristus tetapi haruslah semakin mengasihi Kristus, agar kasih tidak pudar.