Kamis 25 Juli 2019
TEKAD KUAT OLEH IMAN
2 Samuel 14; Daniel 8; Markus 5:21-43
Ayat Mas / Renungan
Markus 5:28-30 “Sebab katanya: “Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh. Seketika itu juga berhentilah pendarahannya dan ia merasa, bahwa badannya sudah sembuh dari penyakitnya. Pada ketika itu juga Yesus mengetahui, bahwa ada tenaga yang keluar dari diri-Nya, lalu Ia berpaling di tengah orang banyak dan bertanya: Siapa yang menjamah jubah-Ku?”
Dalam kisah penyembuhan yang dilakukan Yesus sering terjadi setelah penjamahan Yesus secara langsung kepada orang yang sakit. Tetapi sering juga terjadi dengan hanya berbicara saja. Bahkan Yesus mengabulkan permohonan orangtua yang datang kepada-Nya mohon kesembuhan untuk anaknya, dan anaknya sembuh walaupun berada di tempat yang jauh. Jelasnya Yesus menyembuhkan dengan berbagai cara. Prinsip dan kebenaran utamanya adalah Yesus berkuasa atas sakit penyakit. Jadi bila Yesus mau menyembuhkan seseorang tentu dia berhak menentukan caranya.
Dalam menyembuhkan orang buta sejak lahir Yesus bahkan memakai tanah yang dioleskan ke mata si orang buta dan memerintahkan pergicuci muka ke kolam Siloam. Dalam hal ini Yesus pakai media tanah dan air. Tidak cukup hanya pakai media tetapi menyuruh pergi ke kolam Siloam yang agak jauh dari tempat itu. Sepertinya Yesus betul-betul bikin repot orang buta, kok… tidak pengertian amat ya?. Orang buta seharusnya disembuhkan di tempat saja, pakai disuruh jalan. Mungkin saudara bertanya, mengapa ya?. Ada banyak yang berusaha mencari tahu dan terkadang malah jadi sok tahu. Sudahlah gak perlu menduga-duga yang tak terduga, dan tak perlu mengada-ada yang tak ada, terima saja apa adanya supaya jangan menjadi ada apa-apanya. Bersyukur saja, yang penting dalam nama Yesus ada kesembuhan. Nah yang satu ini beda lagi. Dia adalah ibu yang sudah 12 tahun menderita sakit pendarahan. Sepertinya adalah sakit cancer yang sudah tahap stadium akhir. Dia ingin sembuh dan yakin Yesus mampu dan mau menyembuhkannya. Tetapi apa mau dikata fisiknya yang lemah tak mungkin mampu menembus kerumunan orang yang juga mempunyai kerinduan ingin bertemu dengan Yesus. Tekad bulatnyalah yang membuat dia mampu mendekat. Suatu pernyataan iman keluar begitu saja dari mulutnya, “asal kujamah saja jubahnya aku akan sembuh”. Dia sembuh bukan karena dijamah Yesus, bukan pula karena Yesus berbicara kepadanya. Dia sembuh karena diam-diam tanpa sepengetahuan Yesus menjamah jubah Yesus. Sentuhan yang didasari iman yang sungguh itu ternyata diketahui oleh Yesus yang segera menyembuhkannya. Ternyata mendambakan kesembuhan harus ditindaklanjuti dengan mendekat kepada Yesus.
Jadi menjamah Yesus dan di jamah Yesus, sama-sama mendatangkan mujizat kesembuhan. Menjamah Yesus adalah tindakan inisiatif iman sedangkan dijamah Yesus adalah penyerahan sungguh kepada Yesus. (MT)
Menyentuh Yesus karena tekad iman sama dengan karena iman menyerahkan diri disentuh Yesus.