Rabu 26 Juni 2019
CAMPUR TANGAN ALLAH
1 Samuel 4-5; Mazmur 52; Kisah Para Rasul 28:1-15
Ayat Mas / Renungan
Kisah Para Rasul 28:4-5 “Ketika orang-orang itu melihat ular itu terpaut pada tangan Paulus, mereka berkata seorang kepada yang lain: “Orang ini sudah pasti seorang pembunuh, sebab, meskipun ia telah luput dari laut, ia tidak dibiarkan hidup oleh Dewi Keadilan.” “Tetapi Paulus mengibaskan ular itu ke dalam api…
Sangat jelas bahwa Allah sendirilah yang campur tangan sehingga kapal rasul Paulus terdampar dekat Pulau Malta. Sesungguhnya prajurit-prajurit Roma ingin membunuh rasul Paulus untungnya perwira menggagalkan rencana itu. Prajurit tak mau ambil resiko bila rasul Paulus melarikan diri, karena itu berarti para prajurit akan dihukum mati. Ternyata penduduk pulau Malta menyambut mereka dengan sangat ramah. Untuk menghangatkan tubuh penduduk membuat api unggun karena bertepatan dengan musim dingin. Rasul Paulus aktif juga mengumpulkan ranting dan dahan pohon sebagai bahan bakar. Akibatnya Paulus digigit ular beludak. Penduduk setempat akhirnya diam-diam menghakimi Paulus sebagai pembunuh yang dihukumdewi keadilan. Tetapi ular beludak yang mempunyai racun atau bisa yang mematikan ternyata tidak membuat Paulus sakit apalagi mematikan. Sekarang penduduk berubah pendapat, menganggap rasul Paulus adalah seorang dewa. Pengalaman Paulus ini adalah penggenapan janji Yesus “Mereka akan memegang ular, dan sekalipun mereka minum racun maut. Mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh” (Markus 16:18).
Rasul Paulus tidak sedang mendemontrasikan kehebatannya tetapi sedang mengalami mujizat Allah di depan penduduk pulau Malta. Ada satu hal yang harus kita camkan yaitu: memegang ular dan minum racun tidak boleh dijadikan menjadi ritual agama. Tidak boleh juga dijadikan tolok ukur iman dan kerohanian seseorang. Hal ini adalah penggenapan janji Tuhan Yesus kepada orang percaya. Semua orang percaya dalam pemberitaan Injil pasti mengalaminya. Tetapi harap diingat jangan sampai mendemontrasikan untuk mencari perhatian. Hal itu dapat dikategorikan sebagai sikap mencobai Allah karena dengan sengaja mendatangkan bahaya atas diri sendiri. Allah sedang memakai Paulus menjadi suara Injil di pulau Malta. Melalui kejadian kepada Paulus, penduduk asli pulau Malta yang sangat ramah itu tekesan dan beberapa orang percaya kepada berita Injil. Dalam pemberitaan Injil di pulau Malta menjadi sangat efektif karena disertai dengan tanda-tanda kesembuhan. Allah mengatur perjalanan itu sehingga selama tiga bulan di pulau Malta Injil telah disebarkan. Rasul Paulus dibawa lagi sebagai tawanan ke Roma. Dalam kenyataan rasul Paulus adalah tawanan tetapi bila dipelajari, dia menjadi seorang yang bebas dan melakukan perannya dengan baik. (MT)
Bila Allah campur tangan atas hidup umat-Nya semua hambatan atas hidup akan bisa dilewati.