Jumat 17 Mei 2019
KEKRISTENAN DAN KEBERANIAN
Ulangan 19 – 20; Ayub 13; Kisah Para Rasul 4 : 1-22
Ayat Mas / Renungan
Kisah Para Rasul 4:11-12 “Yesus adalah batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan — yaitu kamu sendiri —, namun ia telah menjadi batu penjuru. “Dan keselamatan tidak ada di dalam siapa pun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan.”
Keselamatan adalah kebutuhan semua manusia yang berdosa. Tanpa diajarkan pun manusia sudah mempunyai naluri yang kuat untuk mencari keselamatan. Ada banyak usaha praktis dilakukan manusia agar memperoleh keselamatan. Yang paling umum adalah menganut sebuah agama. Tentu agama yang mengatur kehidupan manusia sebagai pegangan kuat dalam menjalani kehidupan agar selamat di dunia dan akhirat. Dalam hal ini ada banyak yang dapat dikategorikan sebagai agama yang dianut oleh manusia. Bahkan ateisme menganggap dia bisa menyelamatkan diri tanpa Allah. Animisme pun menjadi suatu agama, ilmu pengetahuan serta komunisme menjadi suatu paham dan agama yang dianut manusia sebagai pegangan hidup.
Jadi semua yang dijadikan manusia sebagai pegangan dalam menjalani kehidupan agar beroleh ketenangan dan keselamatan hidup itulah agamanya. Jadi ada betulnya manusia pada umumnya menyadari bahwa keselamatan dari hukuman dosa adalah kebutuhan terbesar manusia.
Semenjak manusia jatuh dalam dosa, Allah pencipta manusia telah merencanakan jalan satu-satunya yang harus ditempuh agar manusia selamat dari hukuman dosa. Rencana Allah adalah datang ke dunia untuk menanggung hukuman manusia akibat dosa. Dialah Yesus yang menjadi satu-satunya jalan keselamatan yang ditetapkan Allah. Selain Dia yang nama-Nya Yesus tidak ada jalan keselamatan. Hal ini adalah sebuah penjelasan pasti mengenai ekslusif dari Injil sekaligus menjadi tanggungjawab besar gereja kepada dunia. Amanat memberitakan Injil merupakan landasan misionaris gereja. Amanat ini tidak boleh disimpan dengan cara mendiamkan. Betul banyak tantangan dan rintangan tetapi rasul Petrus menandaskan atas nama takut akan Allah Injil harus terus diberitakan walaupun sepanjang sejarah selalu ditakut-takuti oleh manusia dan penguasa dunia.Rasul Petrus mengatakan “sebab tidak mungkin bagi kami untuk tidak berkata-kata tentang apa yang telah kami lihat dan yang telah kami dengar” (Kisah Rasul 4:20). Roh kudus melakukan karyanya dalam dan melalui pengalaman hidup orang percaya yang sudah menerima Injil. Suatu keinginan membara sebagai dorongan kuat Roh Kudus jangan pernah dipadamkan. Ketika hambatan datang teruslah berusaha dan berdoa “berikanlah kepada hamba-hamba-Mu ini keberanian untuk memberitakan firman-Mu”. Kekristenan adalah keberanian memberitakan dan mengamalkan Injil. (MT)
Kekristenan selalu bergandengan dengan keberanian, keberanian untuk menyuarakan kebenaran.