Sabtu 28 April 2018
GAGAL FOKUS (Matius 14:22-33)
Firman Tuhan itu indah dan menyenangkan bagi pendengarnya. Keindahan firman Tuhan tentu bukan diukur dari faktor tata bahasa dan kalimat puitisnya. Bukan pula pada pemilihan kata dan pada orang yang membacakannya. Keindahan Firman terletak pada siapa yang berfirman atau siapa sumber Firman itu, bukan pada siapa yang berkhotbah Firman itu. Firman itu enak didengar apalagi bila dikotbahkan oleh pengkhobah yang jago khotbah dan penuh urapan. Tetapi bila hanya enak didengar saja tidak ada gunanya. Karena keindahan dan makna Firman itu adalah bila penerima dan pendengar fokus dalam mempercayai dan melakukannya.
Petrus menerima Firman langsung dari Yesus. Petrus yang mempercayai Firman itu langsung bertindak melakukan. Mujizat pun terjadi. Petrus percaya karena sumber Firman dan yang berfirman adalah Yesus. Petrus melangkah di atas air karena menerima Firman langsung dari sumbernya serta dia melihat langsung kepada Yesus pemberi Firman itu. Tetapi saat dia memandang lautan yang bergelora karena diterpa angin sakal, pandangannya pun beralih. Gelombang laut yang semakin tinggi menyambar kesana kemari tanpa aturan, mampu mengalihkan perhatian dan pandangan Petrus sehingga dia gagal fokus, diapun tenggelam. Gagal fokus ini sering menerpa umat Allah. Bila gagal fokus terjadi selalu berdampak negative paling sedikit kehilangan motivasi dan semangat.
Allah memberi janji-janji yang baik kepada umat-Nya dan berdasarkan janji itu umat-Nya bersemangat selama pandangan dan pikiran mereka fokus kepada janji itu. Tetapi seringkali persoalan dan berbagai masalah hidup berhasil mengalihkan perhatian umat-Nya. Umat Israel keluar dari Mesir dan fokus melangkah menuju negeri Perjanjian. Agar terus fokus mereka berulang-ulang diingatkan tujuan mereka mengembara adalah memasuki negeri Kanaan yang berlimpah susu dan madu. Tetapi sebagian besar tidak lagi mewarisi janji itu karena fokus mereka dilaihkan oleh berbagai persolan yang besar sepanjang pengembaraan. Mereka kehilangan warisan karena gagal fokus. Tuhan Yesus sendiri menjaga fokus-Nya kepada Allah dengan meluangkan waktu-Nya untuk sendirian dengan Allah Bapa. Sepanjang kita hidup dalam dunia ini sangat banyak yang berpotensi mengalihkan fokus kita. Bila kita tidak hati-hati bisa saja kita gagal fokus seperti Petrus. Tuhan Yesus mempunyai kalimat yang sangat motivatif agar kita tetap termotivasi untuk berpegang kepada firman Tuhan sehingga tidak terjadi gagal fokus yaitu “Jangan takut !”.
- M1 – Menerima : Terima Firman sebagai fakta dan kebenaran mutlak.
- M2 – Merenungkan : Mengapa Petrus gagal fokus?
- M3 – Melakukan : Tetaplah Yesus menjadi fokus dan teladan hidupmu.
- M4 – Membagikan : Sharingkan cara-cara agar tetap fokus kepada Tujuan dan firman-Nya.