Rabu 04 November 2020
SIMON – AHLI SIHIR BERTOBAT
Simon : – Ahli sihir – Bertobat – Membeli urapan
Bacaan Sabda : Kisah Rasul 8:9-25
Kisah Para Rasul 8:20-21 “Tetapi Petrus berkata kepadanya: “Binasalah kiranya uangmu itu bersama dengan engkau, karena engkau menyangka, bahwa engkau dapat membeli karunia Allah dengan uang.“Tidak ada bagian atau hakmu dalam perkara ini, sebab hatimu tidak lurus di hadapan Allah.”
Perdukunan bukanlah hal yang baru di atas muka bumi ini. Termasuk di Samaria saat Filipus memberitakan Injil di kota itu . Simon adalah ahli sihir yang dianggap orang hebat karena sihirnya. Biasanya praktek perdukunan akan menjamur saat krisis karena masyarakat menjadi sangat apatis. Tetapi saat Filipus memberitakan Injil ke Samaria, terjadi perubahan besar karena banyak orang percaya kepada Yesus. Penduduk Samaria mengalihkan harapannya dari perdukunan kepada Injil. Simon ahli sihir menerima Injil dan menjadi pengikut Kristus. Pada saat Petrus dan Yohanes datang ke Samaria pelayanan Filipus ditindaklanjuti oleh Petrus dan Yohanes. Filipus hanya membaptis orang percaya dalam nama Tuhan Yesus. Petrus dan Yohanes berdoa menumpang tangan sehingga orang percaya menerima Roh Kudus. Rupanya saat orang percaya yang menerima Roh Kudus itu disertai dengan manifestasi yang cukup mengesankan hati Simon mantan ahli sihir itu. Hal itu rupanya telah membangkitkan kembali selera sihirnya yang sudah sempat terkubur setelah pertobatannya. Dia pun menyatakan niatnya ingin membeli urapan itu dari Petrus dan Yohanes.
Biasanya selalu ada kesalahpahaman tentang manifestasi yang terjadi pada orang yang dipenuhi oleh Roh Kudus. Manifestasi sering dianggap sebagai prestasi rohani yang bisa dipelajari seperti halnya memperlajari suau bahasa pada hal manifestasi itu adalah karunia Allah. Bukanlah kita sering mendengar pertanyaan “Sudahkah saudara bisa berbahasa lidah?” atau suatu pernyataan “saya sudah bisa berbahasa lidah”. Padahal berbahasa lidah itu bukanlah “kebisaan” tetapi pemberian. Akan halnya Simon mantan ahli sihir menganggap bila karunia yang ada pada Petrus dan Yohanes adalah prestasi rohani yang bisa diperjualbelikan. Sehingga Petrus menghardiknya dengan berkata “Binasalah engkau dengan uangmu karena engkau menyangka karunia Allah dapat diperjual belikan”. Bahkan mengatakan bahwa hati Simon seperti empedu yang terjerat dengan kepahitan. Hardikan Petrus membuat Simon takut dan gemetar. Kemudian kisah Simon ahli sihir ini tak muncul lagi. Apakah dia kembali kepada kehidupan lamanya atau betul-betul memasuki pertobatan yang lebih sungguh-sungguh kita tidak tahu. Tetapi pesan utama buat gereja sepanjang zaman adalah “Ingat! karunia bukanlah prestasi rohani yang bisa diperjualbelikan”. Biarkanlah karunia itu tetap menjadi karunia”. Dan perlu diingat usir sejauh-jauhnya praktek-praktek perdukunan. Karena dalam gereja yang berkuasa adalah Roh Kudus satu-satunya. (MT)
Bertobat saja tidak cukup, haruslah terus mendekat kepada Tuhan untuk diperbaharui setiap hari.