Sabtu 31 Oktober 2020
ANANIAS – MENTOR PERTAMA PAULUS
Ananias : – Dari Damsyik – Mendoakan Paulus – Mantor bagi Paulus
Bacaan sabda : Kisah Rasul 9:10-19
Kisah Para Rasul 9:17 “Lalu pergilah Ananias ke situ dan masuk ke rumah itu. Ia menumpangkan tangannya ke atas Saulus, katanya: “Saulus, saudaraku, Tuhan Yesus, yang telah menampakkan diri kepadamu di jalan yang engkau lalui, telah menyuruh aku kepadamu, supaya engkau dapat melihat lagi dan penuh dengan Roh Kudus.”
Mendapat perintah dari Tuhan untuk pergi mendoakan Saulus membuat Ananias dari Damsyik kepada perasaan serba salah. Pergi berarti dia harus siap ditangkap, tidak pergi berarti melawan Tuhan. Akhirnya dia pilih pergi mentaati Tuhan dan siap menanggung segala resiko termasuk hal terburuk yang mungkin terjadi kepada dirinya. Dia mendoakan Saulus sehinga Saulus yang sudah tiga hari buta dapat melihat dan Saulus dipenuhi Roh Kudus.
Ananiaslah mentoring pertama bagi Paulus untuk mengalami mujizat kesembuhan Roh Kudus setelah membuka hatinya, tentu melalui pengarahan lembut dari Ananias. Ananias hampir saja menyia-nyiakan kesempatan yang sangat penting, karena berhubungan dengan kehidupan rasul yang sangat berdampak bagi pertumbuhan gereja.Setiap Ananias melihat dan mendengar pekabaran Injil yang dilakukan rasul Paulus mungkin dia bernafas lega, karena dia tidak lalai menyia-nyiakan kesempatan berharga tersebut. Sejak saat itu Ananias barangkali menunggu suara Tuhan berikutnya agar dia segera mentaatinya, tetapi tidak pernah lagi. Mungkin kita tidak pernah mendengar suara Tuhan dengan telinga jasmani kita, tetapi belajarlah sensitif dengan suara Tuhan melalui hati kita. Tetapi ada yang lebih pasti yaitu teruslah berjuang mentaati Firman yang tertulis. Bila kita membaca Firman terkadang firman Tuhan itu seakan melompat dari Alkitab menyentuh hati kita, segeralah taati dan lakukan. Jangan lalai karena ada hal yang penting untuk segera dilakukan. Jangan pernah menyia-nyiakan kesempatan.
Ada yang mengatakan kesempatan itu seperti jambul, bila sudah lewat tak bisa lagi di raih. Dan saat Tuhan mendesak Ananias untuk mendoakan si jahat Saulus. Yang pertama dia ingat adalah kejahatannya yang sangat menakutkan. Tetapi ketika Ananias menyadari perintah itu datang dari Allah, dia pun melihatnya sebagai kesempatan bukan lagi ketakutan. Ananias segera pergi dan tanpa ragu dia memanggil Saulus saudaranya. Ananias belum tahu situasi Saulus tetapi langsung saja didoakan. Saulus sembuh dan dipenuhi Roh Kudus. Tentulah Ananias sangat terkejut melihat perubahan Saulus. Bukan hanya namanya yang berubah menjadi Paulus tetapi perubahan dari seorang penganiaya menjadi rasul. Sejak saat itu pastilah Ananias sering berdecak kagum setiap melihat dan mendengar rasul Paulus. Ananias adalah saksi mata yang melihat langsung krisis yang dilewati Paulus. Ternyata krisis itu adalah krisis bersejarah di mana Ananias ambil bagian di dalamnya. Ananias dari Damsyik yang mendoakan Paulus dan mentor pertama Paulus. (MT)
Bila Firman menyentuh hati saudara, segeralah taati, mungkin kesempatan langka tak akan datang lagi.