Sabtu 24 Oktober 2020
BARTIMEUS – PENGIKUT KRISTUS
Bartimeus : – Orang buta – Disembuhkan Yesus – Pengikut Kristus
Bacaan sabda : Markus 10:46-52
Markus 10:51-52 “Tanya Yesus kepadanya: Apa yang kaukehendaki supaya Aku perbuat bagimu? Jawab orang buta itu: “Rabuni, supaya aku dapat melihat! Lalu kata Yesus kepadanya: “Pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau!” Pada saat itu juga melihatlah ia, lalu ia mengikuti Yesus dalam perjalanan-Nya.”
Sangat banyak orang yang disembuhkan Yesus selama misi-Nya di bumi ini. Dari semua catatan orang sakit yang disembuhkan Yesus, tentu saja hanya sebagian kecil yang ditulis dalam Injil dengan pemilihan kisah secara efektif. Kisah Bartimeus yang disembuhkan dari kebutaannya menjadi sangat menarik karena ditulis langsung dengan namanya bukan hanya jenis penyakitnya seperti umumnya dalam peristiwa mujizat kesembuhan yang dilakukan Yesus. Kemungkinan terbesarnya Markus mencantumkan nama Bartimeus, karena sebelum menulis injilnya Markus mengenal Bartimeus menjadi seorang tokoh terkenal di gereja purba.
Dalam penelusurannya Markus adalah orang buta yang disembuhkan Yesus dalam perjalanan terakhir ke Yerusalem saat meninggalkan Yerikho. Matius dan Lukas menulis kisah ini tetapi tanpa menyebutkan nama. Jadi Markus menulis lengkap dengan nama karena nama itu ditemukan di kemudian hari karena Markus menemukan Bartimeus sebagai pengikut Yesus yang setia. Bartimeus yang menjadi tokoh terkenal dalam gereja purba itu berlatar belakang orang buta dan pengemis yang dipulihkan oleh Yesus. Mungkin saja kalau dia orang sehat yang kaya raya tak akan pernah berniat untuk mencari Yesus. Karena kenyataannya pada saat Yesus menjalankan misi-Nya di bumi, Dia bertemu dengan banyak orang sehat dan kaya raya yang melihat Yesus dengan jelas, tetapi tidak tertarik untuk mengikut Yesus. Mungkin saja mereka adalah termasuk orang yang menegor Bartimeus si buta dan pengemis itu karena teriakannya dianggap sangat mengganggu. Bila kita mencoba berandai-andai sekiranya Bartimeus sehat dan mapan secara ekonomi mungkin saja dia tidak perduli terhadap kehadiran Yesus. Tetapi kebutaannya telah membuat dia miskin dan menderita, sehingga dia terus ingin bertemu dengan Yesus dan melawan yang menghalanginya. Penderitaannya membuat Bartimeus secara terus terang berteriak memohon pertolongan Yesus. Doa secara spontan mengusulkan kebutuhannya untuk sembuh, tanpa curhatan hati yang bertele-tele. Dia langsung mengajukan permohonannya kepada Yesus. Yesus pun sama, tanpa banyak pertanyaan langsung pada titik masalah yang dibutuhkan Bartimeus, dan Yesus langsung menyembuhkannya. Bartimeus langsung dapat melihat secara terang benderang.
Jadi kebutaan dan kemiskinannya segera ditinggalkannya walaupun telah memberi berkat ganda kepadanya. Dia mempunyai kesempatan yang baru karena percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan juruselamatnya. Sampai sekarang tetap terbuka kesempatan baru dan kehidupan baru bagi semua orang yang putus asa. Karena Yesus selalu bersedia mengubah keputusasaan menjadi berkat yang tiada tara. (MT)
Jadi pengikut Kristus belum cukup, haruslah menjadi pengikut Kristus yang setia.