Minggu 04 Oktober2020
MATIAS – PENGGANTI YUDAS
Matias : – Pengganti Yudas – Selektif – Hasil undian
Bacaan Sabda : Kisah Rasul 1:15-26
Kisah Para Rasul 1:21-22 “Jadi harus ditambahkan kepada kami seorang dari mereka yang senantiasa datang berkumpul dengan kami selama Tuhan Yesus bersama-sama dengan kami, yaitu mulai dari baptisan Yohanes sampai hari Yesus terangkat ke sorga meninggalkan kami, untuk menjadi saksi dengan kami tentang kebangkitan-Nya.”
Saat 11 murid-murid Yesus menanti kedatangan Roh Kudus di sebuah ruang atas di Yerusalem, mereka tekun juga membaca firman Tuhan ketika mereka menemukan dan membaca serta mendalami Mazmur 69:26 dan Mazmur 109:8. Firman itu berbicara kepada mereka sehingga memutuskan untuk memilih seorang pengganti Yudas Iskariot. Jadi ide untuk mengganti Yudas bukan semata-mata keinginan para murid, tetapi sebagai sikap merespon firman Tuhan. Dalam hal memilihpun mereka sangat selektif. Mereka menentukan syarat yang ketat, antara lain adalah harus orang yang selalu bersama mereka selama mereka belajar dari Yesus. Mungkin saja dan hampir dipastikan 2 orang yang memenuhi syarat adalah pilihan terbaik dari 70 murid-murid Yesus yang pernah diutus bersaksi ke kota-kota sekitar Yudea dan Galilea. Jadi Yustus dan Matias adalah juga murid-murid Yesus walaupun tidak terhisab kepada 12 orang. Untuk memutuskan seorang dari mereka para murid pun berdoa memohon petunjuk Tuhan lalu membuang undi, maka terpilihlah Matias. Jadi Matias patut bersyukur karena dia terpilih menjadi bagian dari 12 Rasul bukanlah pilihan sembarangan. Dia terpilih mempunyai dasar yang kuat sesuai firman Tuhan.
Belakangan ini memang ada yang menganggap cara undian ini salah, buktinya Matias tak terdengar karyanya dalam pemberitaan Injil. Tetapi nyatanya ada beberapa rasul yang juga tak terdengar kisah dan karyanya. Tetapi ingat! Tak tertulis kisahnya bukan berarti tidak punya kisah, dan tak terekspos karyanya bukan berarti tak berkarya. Pernah juga pada masa-masa gereja abad pertengahan mengecam cara undian ini sebagai tindakan buru-buru. Cara ini dianggap tidak Alkitabiah dan kurang rohani sehingga merampas tempat yang diperuntukkan untuk rasul Paulus. Kecaman ini tak beralasan karena undian (urim dan tumim) adalah hal yang Alkitabiah karena biasa dilakukan umat Perjanjian Lama. Tidak tepat juga kalau dibilang kurang rohani, karena para murid Yesus sungguh-sungguh berdoa untuk memohon petunjuk Tuhan. Salah juga alasan merampas tempat rasul Paulus karena rasul Paulus mendapat tempat istimewa dalam pekabaran Injil. Pemilihan rasul Matias ini sangat terproses dengan baik. Para murid mendasarinya dengan firman Tuhan. Kemudian mereka bermusyawarah untuk mendapat kata sepakat. Dua orang terpilih pun adalah murid-murid Yesus, yang belajar langsung dari Yesus selama 3 tahun lebih, sama seperti 11 rasul. Matias tak perlu merebut kedudukan itu, tak perlu juga berkampanye, karena dia terpilih secara benar, tepat dan terhormat.(MT)
Pengikut Kristus adalah orang pilihan bukan pilihan sembarangan.
terima kasih untuk masukannya. Tuhan Yesus memberkati