Sabtu 22 Agustus 2020
ZAKHARIA – IMAM TAAT DAN SETIA
Zakharia : – Bertemu malaikat – Menerima kenyataan – Setia dan taat
Bacaan sabda: Lukas 1:57-80
Lukas 1:68-70 “Terpujilah Tuhan, Allah Israel, sebab Ia melawat umat-Nya dan membawa kelepasan baginya, Ia menumbuhkan sebuah tanduk keselamatan bagi kita di dalam keturunan Daud, hamba-Nya itu, seperti yang telah difirmankan-Nya sejak purbakala oleh mulut nabi-nabi-Nya yang kudus”
Hampir 400 tahun masa diamnya Allah kepada umat-Nya. Selama 400 tahun itu telah terjadi berbagai peristiwa sulit yang menimpa umat-Nya. Dan Allah seakan-akan memalingkan wajah-Nya membelakangi umat pilihan-Nya. Tidak ada nabi yang bernubuat, tidak ada penglihatan membuat umat-Nya hidup seperti domba yang tak mempunyai gembala. Tentu hal dan kondisi seperti ini membuat umat hidup tersesat karena tak tahu arah kemana harus melangkah. Tetapi bukan berarti kehidupan beragama menjadi mati. Karena ternyata masih ada rombongan imam yang selalu siap melaksanakan ritual-ritual agama di bait Allah. Tetapi betul-betul terjadi kesunyian berkepanjangan tanpa kehadiran para nabi yang bernubuat dan menyampaikan firman Allah. Zakharia dan Elizabet pun mengalami hal yang sama, tetapi mereka hidup benar dan mentaati segala perintah Allah. Firman Allah tidak selalu melalui nabi, bisa melalui Firman yang tersurat dan tersirat.
Kurang lebih 330 SM – 250 SM umat Allah diberi kebebasan untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan agama Yahudi oleh Alexander Agung bahkan pada tahun 250 SM Alkitab Perjanjian Lama telah diterjemahkan ke dalam bahasa Yunani yang menjadi Alkitab Perjanjian Lama versi septuaginta. Zakharia dan Elisabet adalah bagian kecil dari orang setia mencari Tuhan dan firman-Nya. Tiba-tiba saja, saat melaksanakan tugas keimaman Zakharia dikunjungi oleh malaikat Tuhan. Kehadiran malaikat itu betul-betul mengakhiri kesunyian selama kurang lebih 400 tahun. Malaikat itu membawa kabar baik kepada Zakharia tentang Elisabet yang akan mengandung dan melahirkan anak laki-laki yang harus diberi nama Yohanes. Sangat masuk akal bila Zakharia sudah menerima kenyataan bila dia suatu saat meninggal tidak meninggalkan seorang anak untuk melanjutkan keturunannya. Tetapi malaikat yang menyebut dirinya Gabriel itu menyatakan bahwa Zakharia akan bisu sampai anak yang dijanjikan itu lahir. Sekali lagi Zakharia harus menerima kenyataan itu tanpa mengeluh. Hal itu membuatnya tak mampu memberi informasi pertemuannya dengan malaikat Gabriel itu kepada siapapun, termasuk kepada istrinya. Bagi Zakharia siap menerima kenyataan walaupun pahit dan menyakitkan adalah bagian dari ketaatan kepada kehendak Allah. Kurang lebih sembilan bulan dia harus menjalani sepi dalam kebisuannya. Artinya baru saja Allah mengakhiri masa diam-Nya dengan mengutus malaikat-Nya kepada Zakharia. Sekarang dia yang harus diam membisu selama sembilan bulan. Tetapi kebisuannya berakhir setelah memberi nama dengan isyarat kepada anaknya yang baru lahir “Yohanes”. (MT)
Siap menerima kenyataan walaupun pahit dan sulit adalah bagian dari ketaatan kepada Allah.