Selasa 21 July 2020
DAUD – BERMAZMUR BAGI ALLAH
Daud : – Pemazmur – Tuhan = Yahweh – Manusia ciptaan
Bacaan Sabda : Mazmur 8:1-10
Mazmur 8:4-6 “Jika aku melihat langit-Mu, buatan jari-Mu, bulan dan bintang-bintang yang Kautempatkan: apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya? Apakah anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya? Namun Engkau telah membuatnya hampir sama seperti Allah, dan telah memahkotainya dengan kemuliaan dan hormat.”
Sebelumnya sudah ditulis mengenai Daud cukup banyak, dan salah satunya adalah Daud sebagai pemazmur. Bila nama Daud muncul lagi adalah mengkhususkannya sebagai penggubah dan penulis Mazmur. Para teolog menyepakati adanya pembagian Mazmur menjadi lima bagian berdasarkan penulis dan pokok pembahasannya.
Kitab satu adalah pasal 1-41 yang ditulis oleh Daud. Mazmur yang berarti puji-pujian memegang peran penting bagi ibadah Israel. Raja Daud memakai nama Yahweh sebagai pemcipta alam semesta dan isinya yang patut dipuji, disembah dan diagungkan oleh manusia. Walaupun Daud memakai nama yang lain seperti Elohim tetapi yang dominan adalah Yahweh.
Bahasan utama Daud adalah bahwa “manusia adalah ciptaan”. Tetapi walaupun manusia ciptaan, Allah memberi karunia luar biasa kepada ciptaannya yang istimewa itu, karena diciptakan segambar dengan Allah dan dimahkotai dengan kemuliaan. Kalau dinilai secara fisik manusia itu sungguh tak berarti dengan cipataan Allah lainnya. Kemuliaan manusia bukanlah pada fisiknya melainkan pada psikisnya yang dilengkapi dengan kemampuan berpikir dan kemampuan mempertimbangkan benar atau salah.
Puncak kemuliaan manusia adalah kehendak bebas untuk menentukan pilihan dan kehendak untuk membangun hubungan dengan Allah penciptanya. Daud sang pemazmur melatarbelakangi gubahannya dengan kitab Kejadian yang bercerita tentang penciptaan segala sesuatu. Dengan lugas Daud menceritakan keindahan dan keagungan alam semesta sebagai lokasi bagi manusia untuk memuliakan Allah. Dalam Mazmur 8 Daud sang pemazmur mengungkapkan karunia yang diberikan Allah kepada manusia berupa kehormatan untuk menguasai ciptaannya yang indah dan agung itu. Tentulah menguasai dalam arti mengolah dan memelihara. Menguasai secara kreatif tetapi juga menjaga kelestariannya dengan baik.
Ada lagi hal yang perlu direnungkan oleh manusia sebagai ciptaan Allah. Manusia itu sangat berharga sehingga dijadikan menjadi tujuan perhatian dan perkenan-Nya. Allah menjadikan manusia itu terhormat, bukan untuk disombongkan. Tetapi kesadaran kedudukan terhormat itu perlu diterima dengan raja syukur yang terwujud melalui sikap menghormati Allah. Karena manusia itu menjadi tuan atas ciptaan hanyalah kalau manusia itu ber-Tuhan atau taat kepada Tuhan. Manusia itu terhormat hanyalah kalau manusia itu memberi hormat dan pujian kepada Tuhan. Di akhir Mazmur kitab ke satu ini yaitu pasal 41:14 “Terpujilah Tuhan Allah Israel dari selama-lamanya sampai selama-lamanya. Amin ya Amin”. Daud yang adalah pemazmur, mengajak umat Allah untuk gemar bermazmur atau memuji Tuhan sampai selama-lamanya. (MT)
Manusia terhormat bila menghormati Allah dan menjadi tuan atas alam bila tunduk kepada Allah.