Selasa 12 Mei 2020
AHITOFEL – BERSPEKULASI
Ahitofel : – Berspekulasi – Salah perhitungan – Bunuh diri
Bacaan Sabda : 2 Sam 17:1-29
2 Samuel 17:23 “Ketika dilihat Ahitofel, bahwa nasihatnya tidak dipedulikan, dipasangnyalah pelana keledainya, lalu berangkatlah ia ke rumahnya, ke kotanya; ia mengatur urusan rumah tangganya, kemudian menggantung diri. Demikianlah ia mati, lalu ia dikuburkan dalam kuburan ayahnya.”
Sesungguhnya kedudukan Ahitofel sebagai penasehat raja Daud sudah cukup lama. Suatu kedudukan yang didambakan sebagian besar pria cerdas. Ahitofel pun sangat menikmatinya. Dia tidak mau bila suatu saat dia kehilangan kedudukan berkelas itu. Ahitofel adalah tipe seorang pejabat yang kalau sudah menduduki jabatan pantang turun. Setelah Ahitofel mengetahui rencana Absalom mengkudeta ayahnya, Ahitofel langsung merapat ke Absalom dan mengkhianat kepada Daud. Sangat jelas bahwa dalam keragu-raguannya Ahitofel memilih berspekulasi. Karena takut kehilangan kedudukan Ahitofel mempertaruhkan kedudukan dan nyawanya. Sebagai pespekulasi Ahitofel membuat perhitungan untung-untungan akan apa yang terjadi. Di dalamnya ada perhitungan menang atau kalah yang biasa bersifat paroh-paroh. Ahitofel memperhitungkan Absalom akan menjadi raja. Atas alasan itulah dia memilih mengkhianat kepada rajanya. Tanpa segan-segan dia menyebrang ke kubu Absalom yang mengkudeta ayahnya sendiri. Begitulah sifat orang yang berspekulasi. Tidak pernah membuat pertimbangan moral apalagi pertimbangan rohani. Lupa bahwa raja Daud yang selalu mengedepankan doa dalam setiap peperangan yang dihadapi.
Berspekulasi adalah berjudi dengan konsep untung-untungan. Seorang pespekulasi atau penjudi tidak akan menghargai kesetiaan, karena bagi mereka kesetiaan tidak punya arti apa-apa. Bagi mereka yang utama adalah penghitungan bukan kesetiaan. Tidak heran bila dia memilih ikut Absalom walaupun dia tahu betul dalam hal ini Absalom salah. Betul saja perhitungannya tepat, karena Absalom langsung meminta nasehatnya. Nasehatnya kepada Absalom sungguh dianggap hebat dan akurat. Ahitofel memang unggul dalam perhitungan sesuatu. Tetapi nasehatnya ditolak karena dikalahkan nasehat Husai yang menyusup atas suruhan raja Daud. Ahitofel yang sesungguhnya cukup cerdas langsung tahu bahwa penolakan Absalom atas nasehatnya berakibat kekalahan. Kekalahan Absalom berarti celaka bagi Ahitofel. Itulah alasan Ahitofel langsung pulang ke rumah dan bunuh diri. Dia hidup dengan konsep penjudi dan matipun dengan konsep penjudi. Ahitofel menyalahgunakan kecerdasannya. Saat dekat dengan Daud dia aman karena pengaruh kehidupan Daud yang hidup takut akan Tuhan. Begitu dia jauh dari Daud, dia hidup betul-betul menjadi pespekulasi tulen. Dengan kecerdasannya dia lupa satu hal: bahwa takut akan Tuhan adalah permulaan hikmat.” Jauh dari Tuhan Ahitofel mencoba mengadu kecerdasannya dengan Tuhan. Hasilnya sudah pasti “kalah”. (MT)
Orang bijak dan takut akan Tuhan tak akan pernah berspekulasi.