Selasa 05 Mei 2020
DAUD – RAJA
Bacaan Sabda : 1 Taw. 14:1-17
Daud : – Raja – Belajar – Taat Firman
1 Tawarikh 14:10 “Bertanyalah Daud kepada Allah: Apakah aku harus maju melawan orang Filistin itu dan akan Kauserahkankah mereka ke dalam tanganku?” TUHAN menjawab: “Majulah, Aku akan menyerahkan mereka ke dalam tanganmu.”
Tidak mudah bagi seorang Daud menjadi raja orang Israel. Dia harus melewati proses yang sukar. Status raja yang dipilih dan diurapi Allah tidak otomatis membuat dia menjadi raja. Untuk menjadi raja sebagian Israel dia melewati proses yang sukar. Dan dia pun harus melewati proses yang lebih sulit lagi untuk menjadi raja atas seluruh Israel. Dan setelah menjadi raja atas seluruh Israel Daud sudah langsung diancam oleh kekuatan pasukan tentara Filistin yang terkenal kuat. Filistin betul-betul tidak pernah berhenti memperkuat kekuatan militernya walaupun sudah beberapa kali dikalahkan Israel dalam kepemimpinan Daud. Daud sangat wajar bila menganggap enteng orang Filistin. Karena dengan sebagian orang Israel saja sudah menang. Apalagi sekarang Israel telah bersatu dan mempunyai kekuatan yang berlipat.
Ternyata Daud yang sudah menjadi raja yang besar itu tidak sombong. Selaku seorang raja Daud selalu belajar dan terus bersedia untuk lebih teliti dalam menentukan sikap. Daud yang sudah menjadi raja yang besar itu langsung bertanya kepada Tuhan apakah dia melawan Filistin. Daud harus belajar untuk mematuhi perintah Allah sebelum memberi perintah kepada rakyatnya. Dalam hal ini ada hal penting sikap benar Daud dalam hal kestabilannya untuk terus belajar. Sebelum menjadi raja, Daud telah melewati proses belajar dari semua hal yang diizinkan Allah untuk memprosesnya berupa kesulitan hidup. Setelah menjadi raja, Daud tak pernah meninggalkan kemauan belajar, sikap belajar terus dipertahankannya. Daud berkesimpulan bahwa sikap seorang pemimpin adalah kesiapan untuk belajar dan mendengarkan istimewa kepada perintah Tuhan.
Alkitab memberi informasi yang sangat jelas tentang Daud yang selalu berpaling kepada Tuhan setiap menghadapi keadaan dan masalah yang baru. Daud adalah raja cerdas dan berhikmat tetapi tidak terbiasa mengambil keputusan berdasarkan hikmat sendiri. Bahkan Daud tidak pernah mengambil keputusan dengan mengandalkan pengalamannya sendiri. Raja Daud memberi pesan abadi kepada umat Allah sepanjang zaman, hidup haruslah terus-menerus mencari kehendak, bimbingan dan pertolongan Allah. Pengalaman itu memang penting, tetapi pengalaman jangan pernah dijadikan menjadi standar kebenaran, jangan pula dijadikan alasan untuk berhenti belajar. Raja Daud yang dibesarkan oleh Allah melalui pengalaman tidak menjadikan pengalaman menjadi standar sukses dan kebenaran melainkan taat firman Allah. (MT)
Raja bukanlah status yang membuat berhenti belajar tetapi pelayanan yang mengharuskan terus belajar.