Jumat 01 Mei 2020
DAUD – PAHLAWAN PEMBERANI
Daud : – Pemberani – Pahlawan – Dielu-elukan
Bacaan sabda : 1 Sam. 17-18
1 Samuel 17:45-46 “Tetapi Daud berkata kepada orang Filistin itu: “Engkau mendatangi aku dengan pedang dan tombak dan lembing, tetapi aku mendatangi engkau dengan nama TUHAN semesta alam, Allah segala barisan Israel yang kautantang itu. “Hari ini juga TUHAN akan menyerahkan engkau ke dalam tanganku dan aku akan mengalahkan engkau dan…”
Daud sudah terbiasa dihina dan disepelekan. Eliab mengakui bahwa adiknya ini adalah seorang pemberani, tetapi menuduhnya memiliki hati yang jahat. Eliab dan enam orang adiknya adalah kakak-kakak Daud yang sering mengejek Daud sebagai anak kecil yang nakal. Padahal kakak-kakaknya tahu betul bahwa adik mereka ini adalah seorang pemberani. Mereka mengakuinya, karena mereka pasti tahu dengan jelas bahwa Daud mampu membunuh singa dan beruang dengan tangan kosong, yang datang menyerang domba-domba gembalanya. Daud yang diakui sekaligus diejek kakak-kakaknya yang dihormatinya. Tetapi Daud tidak tahan bila mendengar nama Allahnya yang diejek. Telinganya menjadi sangat panas mendengar Goliat dengan mulut sombongnya mengejek nama Allah. Daud segera mohon kepada Saul agar diijinkan menghadapi Goliat. Saul yang sudah sangat ketakutan pada awalnya mengira Daud bercanda saja. Daud pun meyakinkan Saul melalui pengalamannya melumpuhkan singa dan beruang sebagai tanggung jawab untuk menjaga kambing dombanya. Walaupun dengan berat hati Saul pun mengijinkannya.
Dalam hal ini Daud bukanlah mencari nama dengan memamerkan kekuatannya. Daud menghadapi Goliat sebagai pahlawan sejati yang menjaga kehormatan bangsanya dan menyatakan kuasa dan kekudusan Allah. Mungkin Goliat yang penuh sumpah serapah dengan mengejek Allah yang dia sembah itu harus dibungkam. Ketika Daud turun ke medan laga satu lawan satu menjadi pemandangan yang menakutkan. Seorang pahlawan Filistin tinggi besar dihadapi seorang pahlawan Israel berperawakan kecil pendek. Sungguh suatu pertarungan yang tak seimbang. Tubuh Goliat yang dilindungi baja lengkap dengan tombak dan pedang sedangkan Daud hanyalah berpakaian gembala dengan batu dan pengumban di tangannya. Suatu kalimat yang memberi kemenangan kepada Daud adalah “Aku mendatangi engkau dengan nama Tuhan semesta alam, Allah segala barisan Israel yang kau tantang itu”. Pertarungan tak berimbang itu ternyata dimenangkan oleh Daud. Daud tidak meresponinya dengan berbangga diri melainkan mengakui kuasa Allah. Tetapi tidak demikian respon orang banyak yang menyaksikan pertarungan itu. Mereka mengelu-elukan Daud di depan raja Saul. Daud sungguh tak mengharapkan kehormatan akan kemenangannya. Tetapi Daud tidak mampu menghentikan orang banyak mengelu-elukannya. (MT)
Kepahlawanan bukan pada pencitraan tampak luar tapi citra diri dari jiwa pemberani.