Rabu 18 Desember 2019
IMAN DAN PERBUATAN
Yeremia 23-24; Mazmur 130; Yakobus 2
Ayat Mas / Renungan
Yakobus 2:17-18 “Demikian juga halnya dengan iman: Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati.“Tetapi mungkin ada orang berkata: “Padamu ada iman dan padaku ada perbuatan”, aku akan menjawab dia: “Tunjukkanlah kepadaku imanmu itu tanpa perbuatan, dan aku akan menunjukkan kepadamu imanku…”
Salah satu masalah yang timbul dalam gereja adalah sikap-sikap yang memandang muka, artinya sikap berbeda kepada jemaat berdasarkan status sosialnya. Rupanya terjadi sikap hormat berlebihan kepada orang kaya dan sikap kurang hormat kepada orang miskin. Bila Yakobus mengingatkan hal ini tentu Yakobus telah melihatnya sebagai masalah umum.
Dapat disimpulkan demikian karena Yakobus menulis suratnya ke umat Kristen Yahudi dan Kristen pada umumnya yang berada di luar Palestina.
- Yakobus menulis kepada Kristen Yahudi untuk menyemangati agar tetap setia walaupun menghadapi aniaya dan terus belajar semakin murni kehidupan iman karena diuji oleh berbagai pencobaan.
- Kepada Kristen pada umumnya Yakobus memberi instruksi praktis untuk menjalankan kehidupan Kristen yang sejati. Menghormati semua orang tanpa memandang status sosial termasuk dalam instruksinya. Semua orang beriman harus diterima sebagai saudara dalam Kristen, tanpa memihak kepada orang tertentu berdasarkan kekayaannya. Yakobus menjelaskan pula kenyataan akan adanya orang-orang miskin di gereja yang justru kaya di dalam iman dan karunia-karunia rohani.
Yakobus terkenal pula sebagai rasul yang mengkritik kehidupan Kristen yang kurang seimbang. Dia melihat orang Kristen yang sangat beriman tetapi minus dalam hal perbuatan yang baik. Untuk itu dia menyimpulkan “Jika iman itu tidak disertai perbuatan maka iman itu pada hakekatnya adalah mati”. Itu berarti Yakobus ingin menyatakan iman yang menyelamatkan itu harus dilanjutkan dengan iman yang terwujud melalui karakter dan perbuatan yang baik. Rasul Paulus mengatakan “Karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu” (Filipi 2:12). Rasul Paulus ingin menyatakan isi hatinya bahwa semua yang menerima atau hidup dalam iman kepada Kristus haruslah terus hidup dekat dengan Allah dan berjuang hidup dengan kesucian moral dan perilaku yang saleh.
Yakobus menantang umat dengan kalimat “Tunjukkanlah padaku iman tanpa perbuatan maka akan ku tunjukkan kepadamu iman dari perbuatan-perbuatanku”. Yakobus tidak mengatakan “Akan kutunjukkan kepadamu perbuatan tanpa iman”. Sebab Yakobus tidak pernah mempertentangkan iman dengan perbuatan. Yakobus sedang menjelaskan iman tak terpisahkan dari perbuatan. Iman justru harus terwujud melalui perbuatan. Kristen sejati adalah Kristen yang hidup oleh iman, dan mewujudkan iman itu melalui perbuatan. Karena imannya adalah iman yang menyelamatkan dan juga menyucikan, mencerahkan agar hidup saleh. (MT)
Pengikut Kristus haruslah mewujudkan iman melalui perbuatannya.