Senin 02 Desember 2019
BEKERJA DENGAN TERTIB
Yesaya 29-30; Mazmur 119:1-32; 2 Tesalonika 3
Ayat Mas / Renungan
2 Tesalonika 3:10-11 “Sebab, juga waktu kami berada di antara kamu, kami memberi peringatan ini kepada kamu: jika seorang tidak mau bekerja, janganlah ia makan.“Kami katakan ini karena kami dengar, bahwa ada orang yang tidak tertib hidupnya dan tidak bekerja, melainkan sibuk dengan hal-hal yang tidak berguna.”
Rasul Paulus mempunyai kehidupan doa yang baik, karena dia tidak pernah menganjurkan umat beriman melakukan sesuatu nilai yang benar bila dia tidak lebih dulu melakukan. Jadi bila dia menasehati orang percaya tekun berdoa karena dia sendiri adalah seorang rasul yang tekun berdoa. Rasul Paulus adalah seorang pendoa syafaat yang tekun mendoakan gereja-gereja dan orang percaya. Dia juga meminta dukungan doa orang percaya atas pelayanannya. Prinsip ini terus berlaku bagi gereja Tuhan sepanjang zaman. Semua orang percaya saling mendoakan karena masing-masing memerlukan dukungan doa sesama seiman. Bila kehidupan saling mendoakan ini diterapkan dalam gereja maka kehendak Allah akan tercapai danmaksud-maksud iblis akan digagalkan. Bila saling mendoakan terterapkan sudah pasti kehidupan doa akan menjadi hidup dan mengalir tak terhentikan oleh apa dan siapa pun. Bukan hanya praktek doa itu yang semakin semarak tetapi gaya hidup saling peduli dan saling mengasihi pun akan terus terbangun dengan baik.
Ada banyak hal indah dan kuat semakin nyata dalam gereja Tuhan. Sudah pasti perlindungan Tuhan atas kuasa iblis dan orang jahat akan semakin nyata. Dan Allah akan memberi kekuatan dan hikmat kepada orang percaya dalam menghadapi pencobaan.
Ada lagi satu hal penting yang dilakukan rasul Paulus sehingga dia pun menasehati semua orang percaya untuk melakukannya yaitu bekerja dengan tertib. Rasul Paulus mendapat informasi bahwa ada orang percaya hidup bermalas-malasan. Mereka mengharapkan bantuan dari orang percaya lainnya yang suka memberi dan menolong orang yang membutuhkan. Rasul Paulus sangat tegas dalam hal menegur si pemalas dengan kalimat yang mengandung kemarahan “Jika seseorang tidak mau bekerja janganlah ia makan”. Rasul Paulus yang mengabdikan hidupnya untuk pemberitaan Injil layak mendapat biaya hidup dari jemaat. Tetapi Rasul Paulus tetap bekerja sebagai pembuat tenda dengan alasan tidak mau jadi beban bagi orang lain, dan tidak mau membuang-buang waktu dengan percuma karena ada sesuatu yang dapat dia kerjakan. Lagi pula dengan bekerja ada yang dapat kita lakukan menolong orang lain.
Dan yang lebih penting lagi adalah bahwa dengan bekerja berarti melakukan mandat Allah karena manusia diciptakan adalah untuk bekerja. Jadi orang kristen tidak boleh jadi pemalas tetapi sebaiknya pekerja yang tertib (MT)
Bekerja adalah hakekat umat Tuhan. Dan Allah melengkapinya dengan kemampuan.