Jumat 06 September 2019
KABAR BAIK
2 Raja-raja 15-16; Mikha 5; 2 Korintus 2-3
Ayat Mas / Renungan
Mikha 5:1 “Tetapi engkau, hai Betlehem Efrata, hai yang terkecil di antara kaum-kaum Yehuda, dari padamu akan bangkit bagi-Ku seorang yang akan memerintah Israel, yang permulaannya sudah sejak purbakala, sejak dahulu kala.”
Nabi Mikha bukanlah sumber segala nubuatnya, karena dia hanyalah mewakili Allah untuk memberi pesan-Nya kepada umat Israel. Tentu saja nabi Mikha mengerti secara jelas setiap perkataan yang diucapkan. Terkadang dia ingin menahan perkataan tertentu karena tidak sesuai dengan pemikirannya, tetapi keputusan Allah-lah yang penting harus disampaikan kepada umat. Mikha dipakai Allah untuk memperingatkan bangsanya yang akan pasti terhukum atas dosa-dosa yang membuat Allah Murka. Mikha mengingatkan Israel dan Yehuda yang sangat jatuh akibat pengaruh penyembahan berhala. Israel dan Yehuda tertarik kepada penyembahan berhala, karena bangsa ini mengingini Tuhan yang bisa dikontrol, bisa diatur dan bisa disogok. Tentu Allah sangatlah berbeda. Karena Allah-lah yang mengontrol dan mengatur umat-Nya bukan sebaliknya. Di bawah pengaruh berhala Israel dan Yehuda khususnya para tokoh berpengaruh dan kelompoknya kaya semakin arogan. Suap menyuap atas nama agama merajalela, penindasan kepada orang miskin menjadi hal biasa. Untuk menegor berbagai kejahatan inilah Allah mengutus nabi Mikha. Tidak menyenangkan bagi Mikha karena beresiko untuk dibenci. Makin berat karena Mikha pun menjelaskan hukuman yang akan dijatuhkan Allah atas bangsa Israel dan Yehuda. Tetapi Mikha adalah penyambung lidah Allah, dia haruslah menyampaikan pesan Allah sebagai kebenaran yang tidak boleh ditambah dan tidak boleh juga dikurangi. Setelah Mikha menegor dosa umat dan menyampaikan hukuman yang menimpa umat tiba-tiba topic yang disampaikan berubah. Mikha menubuatkan hal yang akan terjadi kurang lebih tujuh ratus tahun ke depan. Mikha bernubuat akan kelahiran Yesus di kota kecil Betlehem. Tentu isi nubuat ini adalah hal yang sangat tidak dipahami oleh nabi Mikha. Tetapi seorang nabi sejati sudah memahami bahwa semua berita yang bersumber dari Allah adalah kebenaran yang harus diberitakan.
Melalui nubuat tentang tempat kelahiran Yesus di Betlehem kota kecil ini tentu saja bukanlah berita selipan yang tanpa makna. Karena hal ini menjelaskan di tengah berbagai berita yang sangat meresahkan masih tanpa ada harapan. Dalam kondisi kegelapan yang mencekam masih ada setitik terang. Artinya berbagai hukuman memang perlu untuk membuktikan keadilan Allah, tetapi tetap ada pertolongan yang membuktikan kasih Allah yang sempurna. (MT)
Di tengah banyaknya berita yang meresahkan di dalam Yesus masih tetap penuh harapan.