Minggu 01 September 2019
MUJIZAT ITU NYATA
2 Raja-raja 9; Yohanes 4; 1 Korintus 14:26-40
Ayat Mas / Renungan
Yohanes 4:49-50 “Pegawai istana itu berkata kepada-Nya: “Tuhan, datanglah sebelum anakku mati. Kata Yesus kepadanya: “Pergilah, anakmu hidup! Orang itu percaya akan perkataan yang dikatakan Yesus kepadanya, lalu pergi.”
Peristiwa perwira Kapernaum yang mempunyai iman melebihi orang Yahudi ini ditulis oleh tiga penulis Injil. Peristiwanya sama tetapi ada perbedaan dalam hal menjelaskannya. Mungkin kita berkata dan bertanya: “manakah yang benar?” pertanyaan ini harus dijawab secara hati-hati. Sebab bila dibenarkan yang satu maka yang satu lagi salah. Berarti firman Tuhan salah dong. Nah! Sebab itu mari kita menyimak lebih dalam. Tiga penulis ini tentu mempunyai cara pandang yang berbeda. Matius dan Lukas mempunyai cara pandang yang sama. Mereka berdua memberi informasi yang sama. Sama-sama menyatakan bahwa yang disembuhkan adalah hamba perwira. Sedangkan Yohanes memberitakan bahwa yang disembuhkan adalah anak pegawai istana. Perbedaan itu sangat wajar terjadi dalam pemberitaan. Tetapi poin utamanya adalah bahwa Yesus menyembuhkan seorang yang sangat dikasihi oleh seorang personil istana, yang mungkin saja perwira dan mungkin pula pegawai. Rasul Yohanes menyatakan bahwa yang disembuhkan itu adalah anak bukan hamba. Yohanes menyimpulkan itu anak karena sangat dikasihi oleh pegawai istana layaknya anaknya sendiri. Jadi poin utamanya adalah seorang yang sangat dikasihi. Ada lagi hal yang berbeda dalam hal cara memohon pertolongan Yesus. Bila Matius dan Yohanes memberitakan bahwa perwira itu langsung datang kepada Yesus sedangkan Lukas memberitakan perwira itu meminta para tua-tua yang datang minta tolong kepada Yesus. Dan ada lagi satu perbedaan. Bila Matius dan Lukas memberitakan bahwa perwira itu memohon Yesus cukup mengucapkan sepatah kata tetapi Yohanes menulis tanpa diminta Yesus sudah langsung mengucap sepatah kata yang menjadikan mujizat kesembuhan langsung terjadi.
Dalam hal ini ketiga penulis Injil ini menjelaskan bahwa iman personil istana ini mempunyai iman yang jauh melampaui iman yang dimiliki orang Yahudi. Dan ketiga penulis ini juga melihat bahwa personil istana ini memadukan belas kasih kepada orang lain bahkan seorang hamba yang dikasihi sebagai anak. Bila ada perbedaan dalam pemberitaan ke tiga penulis injil ini adalah wajar karena mereka menulis berdasarkan keterbatasannya tetapi berita utama yang hendak dikomunikasikan ternyata sama. (MT)
Apapun yang dikatakan Yesus pasti terjadi dan itu pasti. Jadi mujizat masih nyata.