Sabtu 17 Agustus 2019
KEPUTUSAN YANG MUTLAK
1 Raja-raja 15:1-32; Yoel 2:12-23; 1 Korintus 2
Ayat Mas / Renungan
1 Raja-raja 15:9, 11 “Dalam tahun kedua puluh zaman Yerobeam, raja Israel, Asa menjadi raja atas Yehuda. Asa melakukan apa yang benar di mata TUHAN seperti Daud, bapa leluhurnya.”
Salah satu akibat berbagai dosa dan pelanggaran Salomo terhadap firman Allah adalah terjadinya perpecahan kerajaan Israel menjadi dua kerajaan. mungkin saja Salomo tidak percaya karena dalam pemerintahannya Israel adalah bangsa yang makmur, bersatu dan kuat. Tetapi bila Tuhan sudah berfirman tak mungkin salah. Bila Tuhan telah memutuskan tak ada satupun yang berkuasa mengubahnya selain Tuhan sendiri. Sebenarnya bila Tuhan memberitahukan jauh hari sebelum hari tujuannya adalah memberi kesempatan kepada umat-Nya memperbaiki kehidupan agar Allah sendiri mengubah keputusan-Nya.
Raja yang sudah terlanjur hidup jauh dari Allah dipengaruhi para istri-istrinya ini mungkin saja memilih memperkuat kesatuanbangsa melalui hikmat dari Allah yang sudah berubah menjadi hikmat dunia. Akhirnya betul juga pecah menjadi dua kerajaan menjadi Israel di bagian utara dan Yehuda di bagian Selatan.
Yerobeam menjadi raja Israel (Utara) dan Rehabeam menjadi raja Yehuda (Selatan). Perpecahan terjadi setelah anak Salomo Rehabeam tidak mentaati penasehat dan para tua-tua Israel. Artinya perpecahan itu tidak terjadi begitu saja melainkan karena tindakan keras kepala Rehabeam. Jadi bukanlah Allah sendiri bertindak langsung untuk memecahkan kerajaan itu. Dalam banyak kasus kesalahan dan dosa itu sendirilah yang mendatangkan hukuman. Bila kita belajar dari sejarah Israel perpecahan ini adalah hal yang diizinkan Allah untuk menjaga agar janji-Nya tentang kerajaan Daud dikekalkan tetap terlaksana. karena faktanya sejauh Israel Utara tidak lagi pemerintahan monarki murni karena raja-rajanya tidak lagi berdasarkan dinasti raja. Sering terjadi perebutan kekuasaan. Hasilnya raja-raja Israel Utara semua memerintah tidak lagi berdasarkan tuntunan Allah. Nabi-nabi yang diutus Allah semua ditentang karena lebih menyukai nabi-nabi palsu. Berbeda dengan Yehuda karena terdiri dari suku Yehuda saja membuat pemerintahan monarkinya tetap terjaga. Dinasti Daud tetap terpelihara hingga Yesus lahir. Janji Allah pun tergenapi bahwa kerajaan Daud dikekalkan. Ada perbedaan nyata antara raja-raja Israel Utara dengan Selatan atau Yehuda. Bila Utara cenderung jahat-jahat dan bila diingatkan tak mau bertobat. sedangkan Yehuda masih silih berganti yang jahat dengan yang baik dan bila diingatkan seorang nabi biasanya masih mau bertobat
Jadi seruan bertobat adalah sesuatu yang akrab bagi raja-raja Yehuda. Asa adalah raja Yehuda ke-3 seorang raja yang baik dan setia kepada Allah. Kendatipun masa tuanya kurang sepenuh hati. Tetapi dia berhasil memberi keteladanan. (MT)
Keputusan Allah selalu berhubungan dengan Kemahatahuan-Nya.