Kamis 18 Juli 2019
SEMPATKAN BERDOA
2 Samuel 3; Daniel 2:1-23; Markus 1:21-45
Ayat Mas / Renungan
Markus 1:35-37 “Pagi-pagi benar, waktu hari masih gelap, Ia bangun dan pergi ke luar. Ia pergi ke tempat yang sunyi dan berdoa di sana.“Tetapi Simon dan kawan-kawannya menyusul Dia; “waktu menemukan Dia mereka berkata: “Semua orang mencari Engkau.”
Yohanes Markus penulis Injil Markus adalah salah seorang anak muda yang beberapa waktu menemani Paulus dan Barnabas dalam perjalanan misi. Dia juga pernah menjalani pemuridan dari Rasul Petrus. Jadi dapat dipastikan bahwa Yohanes Markus memperoleh masukan yang akurat dalam menulis injilnya. Markus menjadi Injil tersingkat dari keempat injil, namun memperkenalkan Yesus secara lengkap kepada pembacanya. Yohanes Markus sangat selektif memilih hal-hal penting untuk ditulis agar sesuai dengan kebutuhan pembacanya. Markus menekankan karya Yesus melakukan berbagai mukjizat untuk menolong banyak orang daripada pengajaran-Nya. Yohanes Markus memperkenalkan Yesus sebagai pribadi pekarya ulung dan pekerja keras. Tanpa sedikit keraguan Markus menjelaskan bahwa Yesus Mahakuasa yang berkuasa atas alam, sakit penyakit, kematian dan iblis. Markus menandaskan bahwa Yesus layak untuk menjadi Juruselamat manusia. Dan Markus juga menjelaskan Yesus sebagai manusia tanpa dosa dan taat kepada seluruh kehendak Bapa. Berbagai keunggulan Yesus sebagai manusia ternyata tidak menjadi alasan meninggalkan kehidupan doanya.
Dalam Injil Markus yang memperkenalkan Yesus sebagai pekerja keras sangat terlihat dengan jelas bahwa Yesus mempunyai kesibukan yang luar biasa. Hampir bisa disimpulkan bahwa kesibukan Yesus membuat dia tidak sempat berdoa. Ternyata bagi Yesus berdoa itu bukan masalah sempat atau tidak sempat. Seperti bagi banyak umat Tuhan di perkotaan yang betul-betul sibuk bekerja. Biasanya kesibukan membuat pekerja berdoa bila sempat. Bila kita melihat kepada sikap Yesus dalam mengisi waktu untuk berdoa di tengah kesibukannya maka dia sedang berpesan kepada kita “Jangan berdoa bila sempat saja, tetapi sempatkanlah berdoa” Yesus berdoa pagi-pagi waktu hari masih gelap. Yesus menyempatkan diri berdoa sebelum memasuki kesibukan yang mana orang pada umumnya masih tertidur. Selanjutnya Yesus sengaja mencari tempat sunyi agar dia lebih fokus dalam kehidupan doanya membangun hubungan dengan Bapa. Dalam hal Yesus menyempatkan berdoa bukan berarti mencari kesempatan dalam kesempitan. Yesus justru mencari kesempatan terbaik dan waktu terbaik untuk berdoa. Dalam hal ini Yesus berdoa cukup lama karena Yesus masih berdoa ketika orang banyak sudah mulai mencari Yesus. (MT)
Janganlah berdoa bila sempat tetapi sempatkanlah berdoa.