Rabu 17 Juli 2019
PERLU JUGA TEGAS
2 Samuel 2; Daniel 1; Markus 1:1-20
Ayat Mas / Renungan
Daniel 1:17 “Kepada keempat orang muda itu Allah memberikan pengetahuan dan kepandaian tentang berbagai-bagai tulisan dan hikmat, sedang Daniel juga mempunyai pengertian tentang berbagai-bagai penglihatan dan mimpi.”
Allah mengijinkan umat-Nya terbuang ke Babel pastilah dengan tujuan yang jelas. Allah menjadikan umat-Nya terbuang ke Babel adalah sebagai hukuman atas kesalahan umat, tetapi juga sebagai keadaan yang diijikan Allah untuk menyadarkan umat-Nya sebagai umat pilihan Allah. Ternyata betul juga kesadaran status sebagai umat pilihan Allah timbul juga di negeri pembuangan. Satu masalah yang harus dihadapi orang orang Yehuda adalah bagaimana mereka tetap setia kepada Allah di tengah-tengah bangsa yang menyembah berhala. Pertanyaan yang muncul kemudian, mungkinkah mereka setia? Kitab Nabi Daniel ini dapat menjawab pertanyaan itu. Memang tokoh yang ditampilkan dalam kitab ini hanya 4 orang, tetapi cukup mewakili banyak umat yang tetap setia. Perlu juga dicamkan bahwa dampak kesetiaan 4 orang tokoh iman ini tentulah meluas kepada semua umat Allah. Bukan hanya orang Yahudi tetapi bangsa penyembah berhala juga mengakui Allah Daniel itu adalah Allah yang sesungguhnya yang maha kuasa yang layak disembah. Setiap tantangan datang menguji iman 4 tokoh (Daniel, Sadrakh, Mesakh dan Abednego), mereka menghadapinya dengan gagah perkasa menunjukan kesetiaan-Nya kepada Allah. Setiap mereka dibela Allah, rasa hormat kepada Allah tumbuh lebih kuat lagi. Ke 4 tokoh iman dalam kitab Daniel memberi pelajaran yang sangat penting bagi semua umat Tuhan. Pelajaran yang sangat berguna untuk hidup setia kepada Allah mereka betul-betul menjadi teladan dalam sikap dan juga teladan dalam membangun hubungan dengan Allah. Dalam hal pengabdian kepada Allah mereka teladan. Allah melihat semua sikap setia mereka sehingga Allah mewajibkan dirinya untuk menolong mereka dengan memberikan pengetahuan, kepandaian dan hikmat.
Pembuktian awal kesetiaan Daniel dan ketiga sahabatnya adalah menolak untuk mencemarkan diri dengan memakan makanan enak dan anggur yang memabukkan yang dihidangkan saat mereka berada dalam masa karantina sebelum bekerja untuk pemerintah. Mereka cukup memakan sayuran, kacang-kacangan dan minum air putih tetapi nyatanya mereka lebih sehat dan lebih kuat dari pemuda lain dalam karantina. Daniel dan ketiga temannya menjadi inspirasi yang baik dan benar bagi orang percaya masa kini. Dalam dunia yang semakin jahat ini, kita dapat tetap setia kepada Allah dan menikmati kehadiran dan perlindungan Allah. (MT)
Orang setia sudah pasti tekun tetapi perlu juga tegas menolak nilai yang berdosa.