Jumat 10 Mei 2019
TAK BERSALAH TETAPI DIHUKUM
Ulangan 5 – 6; Ayub 6; Matius 27 : 1 – 31
Ayat Mas / Renungan
Matius 27:24 “Ketika Pilatus melihat bahwa segala usaha akan sia-sia, malah sudah mulai timbul kekacauan, ia mengambil air dan membasuh tangannya di hadapan orang banyak dan berkata: “Aku tidak bersalah terhadap darah orang ini; itu urusan kamu sendiri!”
Wali negeri seperti Pilatus pada zamannya menyandang fungsi seorang hakim, yang berwewenang menentukan seseorang benar atau bersalah dalam suatu gugatan dalam pengadilan. Suatu tugas yang mempunyai tanggungjawab yang sangat strategis dalam masyarakat yang dihadapkan kepada hukum. Untuk menentukan sesuatu benar atau salah tentu sangat mudah bagi seorang hakim karena ada hukum yang menjadi ukurannya. Berbeda halnya dalam hal menjatuhkan vonis kepada seseorang.
Ada banyak pertimbangan. Terkadang kedudukan menjadi taruhannya dan bisa-bisa nyawa juga ikut terancam. Pilatus dihadapkan pada suatu dilema saat memvonis Yesus. Sebagai seorang pejabat negara tentu saja ia mengadili dan menjatuhkan vonissesuai dengan hukum Negara. Berbeda dengan kasus Yesus yang digugat oleh para imam karena melanggar hukum agama. Sebagai seorang pejabat negara tentu saja ia mengadili dan menjatuhkan vonis sesuai dengan hukum Negara. Sebagai seorang ahli dalam bidang hukum tentu sedikit banyak dia juga mengetahui hukum agama Yahudi. Dia pun mengetahui bahwa Yesus tidak melanggar hukum agama apalagi hukum Negara. Tidaklah salah bila Pilatus menjawab gugatan para imam yang menuntut hukuman mati atas Yesus dengan berkata “Aku tidak mendapat kesalahan apapun pada orang ini?” (Lukas 23:4).
Secara meyakinkan Pilatus menyatakan hasil penelitian seorang ahli dalam bidang hukum. Tetapi ada berbagai pertimbangan membuat Pilatus tidak cukup kuat untuk menjatuhkan vonis tidak bersalah kepada Yesus. Pernyataan “Yesus tidak melakukan kesalahan apapun” dari seorang ahli hukum seperti Pilatus itu sudah cukup. Walaupun Pilatus bersalah karena dia berkompromi dengan kesalahan para iman untuk cari aman dan demi kedudukan. Pernyataan Yesus bersih di depan hukum sangatlah penting. Pernyataannya menyatakan Yesus tidak bersalah adalah sesuatu yang diyakininya benar sesuai dengan fakta penemuannya. Kesalahan yang dilakukan Pilatus sangat umum dilakukan manusia sepanjang zaman. Tidak mau memperjuangkan kebenaran karena takut kehilangan kedudukan. Alasannya adalah demi status dan keuntungan pribadi.
Membasuh tangan adalah suatu pernyataan Pilatus tidak mau disalahkan bila Yesus terhukum padahal Yesus tidak bersalah, anehnya Pilatus sendiri mengawali hukuman kepada Yesus dengan menyesah Yesus. Hukuman sesah ala Romawi sangat kejam. Semua pakaian dilucuti kemudian disesah dengan menggunakan cambuk yang sangat menyakitkan. Tetapi pernyataan Yesus tidak bersalah adalah suatu yang sangat penting dalam penebusan. (MT)
Pilatus salah tidak memperjuangkan kebenaran tetapi vonis tidak bersalah kepada Yesus sudah cukup.