Kamis 04 April 2019
DOSA SELALU BERAKIBAT BURUK
Matius 8:14-34; Imamat 1-2; Amsal 19
Ayat Mas / Renungan
Matius 8:16-17 “Menjelang malam dibawalah kepada Yesus banyak orang yang kerasukan setan dan dengan sepatah kata Yesus mengusir roh-roh itu dan menyembuhkan orang-orang yang menderita sakit.“Hal itu terjadi supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi Yesaya: “Dialah yang memikul kelemahan kita dan menanggung penyakit kita.”
Namanya Kitab Imamat, karena Kitab ini adalah merupakan Kitab panduan bagi imam dalam melakukan tugasnya. Tetapi sangat penting juga bagi umat Israel untuk panduan dalam hal memahami betapa pentingnya bagi umat untuk menghampiri Allah. Bagian penting bagi umat adalah dalam hal mempersembahkan korban. Mempersembahkan korban dilakukan dalam rangka memelihara dan memulihkan hubungan. Bukan hanya memelihara dan memulihkan tetapi merayakan hubungan pemberi persembahan dengan Allah. Perlu pemulihan karena dosa telah merusak hubungan maka korban bakaran lembu jantan, domba atau kambing maupun tekukur dan merpati haruslah dikorbankan sebagai korban bakaran.
Jadi tidak ada pemulihan hubungan tanpa korban. Korban adalah pengganti dosa-dosa umat. Jadi hewan itu menerima hukuman yang mustinya diterima umat yang berdosa. Perlunya ada penumpahan darah hewan korban merupakan lambang ikatan dan pulihnya hubungan Allah dengan umat-Nya. Korban bakaran dilakukan sebagai penyembahan dan komitmen untuk makin setia kepada Allah setelah memohon pengampunan.
Umat juga perlu membawa korban sajian kepada Allah dengan bimbingan imam. Korban sajian berupa persembahan gandum. Tujuan utamanya adalah untuk mengucap syukur kepada Tuhan. Korban sajian dari gandum yang diolah menjadi roti adalah merupakan hasil pertama sebagai bentuk menghormati dan megutamakan Allah, sekaligus mengingatkan umat bahwa berkat yang diterima umat berasal dari Allah. Korban sajian tidak boleh bercampur madu dan ragi karena memicu pembusukan. Pembusukan melambangkan berubah setia kepada Allah. Sementara garam justru dianjurkan karena mencegah pembusukan. Garam mengawetkan makanan juga. Jadi garam yang ditaburkan atas korban melambangkan hubungan abadi antara umat dengan Allah. Korban bakaran dan korban sajian lambang pemulihan hubungan umat dengan Allah sudah dipulihkan. Tuhan telah menanggung segala sesuatu yang merusak hubungan kita dengan Allah serta seluruh akibatnya. Setan adalah roh-roh yang merusak hubungan kita dengna Allah. Itulah sebabnya seluruh usaha setan memisahkan manusia dengan Allah telah dipatahkan bahkan ditanggung oleh Yesus. Waktunya kita terus setia kepada Yesus dengan penuh rasa syukur. (MT)
Secantik apa pun penampilan dosa akibatnya akan tetap buruk dan merusak.