Selasa 19 Maret 2019
PERBEDAAN YANG NYATA
Ibrani 9; Keluaran 9-10; Amsal 3
Ayat Mas / Renungan
Amsal 3:33-34 “Kutuk TUHAN ada di dalam rumah orang fasik, tetapi tempat kediaman orang benar diberkati-Nya. Apabila Ia menghadapi pencemooh, maka Ia pun mencemooh, tetapi orang yang rendah hati dikasihani-Nya.“
Melalui sepuluh tulah Allah yang menimpa bangsa Mesir adalah bentuk hukuman Allah atas kekerasan hati Firaun dan rakyatnya. Semakin firaun menolak kehendak Allah semakin keras pulalah hatinya. Selanjutnya adalah yang paling menarik dalam kasus sepuluh tulah ini. Hal yang menarik itu adalah adanya perbedaan yang nyata. Walaupun Israel berada di wilayah Mesir, mereka tidak ditimpa oleh sepuluh tulah tersebut.
Ada hal yang perlu kita pahami dalam hal perbedaan yang nyata ini :
- Pertama, bahwa peristiwa ini bukanlah peristiwa alami. Bila peristiwa alami biasanya menimpa semua manusia di wilayah yang sama tanpa membeda-bedakan. Seperti matahari dan hujan menimpa orang yang baik dan jahat, juga menimpa orang beriman dan tidak beriman. Akan halnya dengan gempa bumi, tsunami dan banjir bandang menimpa semua orang yang berada di wilayah yang sama tanpa membeda-bedakan.
- Kedua, Allah sesungguhnya menyatakan diri sebagai Tuhan yang berdaulat menghukum dan melindungi. Tuhan berdaulat menggunakan kuasanya menghukum orang-orang yang terang-terangan melawan-Nya. Tuhan juga berdaulat menyatakan kasih-Nya melindungi umat yang beriman kepada-Nya, kendatipun umat-Nya adalah juga manusia berdosa. Dalam hal ini jelas bahwa Allah mencurahkan anugerah-Nya kepada semua orang, hanya saja ada yang menerima tetapi ada juga yang menolak.
Dalam tulah hujan es menimpa semua orang Mesir diberi juga kesempatan kepada orang Mesir untuk menyelamatkan diri dengan cara keluar dari wilayah terdampak tulah. Tentu Gosyem sebagai wilayah yang didiami oleh orang Israel adalah tempat yang aman. Ternyata orang Mesir tidak ada yang mau menyelamatkan diri. Mungkin saja pantang bagi mereka menyatu dengan budak, atau tidak rela hidup beriman seperti orang Israel. Ketika Allah terus terang menawarkan anugerah-Nya agar memperoleh keselamatan dari bahaya hujan es, mereka menolak. Dalam hal ini sangat jelas, mengapa Israel dan bukan bangsa lain yang menjadi bangsa pilihan Allah. Betul bahwa dalam hal memilih, Allah menggunakan kedaulatan-Nya, tetapi juga memilih berdasarkan ke-Mahatahuan-Nya. Terbukti bahwa bangsa Israel sangat responsive terhadap anugerah Allah. (MT)
Allah akan selalu menyatakan perbedaan yang nyata bila saja umat-Nya sudah berusaha hidup berbeda dari dunia.