Kamis 03 Januari 2019
TUHAN KEBENARAN KITA
“Dalam zamannya Yehuda akan dibebaskan, dan Israel akan hidup dengan tenteram; dan inilah namanya yang diberikan orang kepadanya: TUHAN-keadilan kita.” (Yeremia 23:6).
“Ia menyegarkan jiwaku. Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena nama-Nya.” (Mazmur 23:3)
Nabi Yeremia menubatkan bahwa Jehovah Tsidkenu adalah nama Tuhan yang nyata melalui karya Tuhan Yesus yang membawa umat-Nya hidup dalam kebenaran. Yeremia menubuatkan bahwa pada akhir zaman orang-orang Yahudi yang menolak Yesus akan mengakui Dia sebagai Mesias. Mereka akan menerima Yesus sebagai juru selamat mereka. Dalam nama Tuhan Yesus mereka akan mengenal Allah dengan nama Jehovah Tsidkenu, “Tuhan kebenaran kita” (ayat 6). Nama ini merupakan jaminan kebutuhan kita yang paling utama yaitu menghapuskan segala dosa kita. Karena Jehovah Tsidkenu menuntun kita di jalan yang benar. Pembenaran bukan berarti kita menjadi seseorang yang bersifat benar. Tetapi yang betul adalah kita dinyatakan benar melalui kebenaran Kristus. Posisi orang benar di hadapan Allah bukanlah pencapaian yang kita perjuangkan, tetapi Allah sendirilah yang menyatakan diri kita benar, karena Dia adalah Jehovah Tsidkenu, Allah kebenaran kita. Ia menyatakan umat-Nya benar bukan karena apa yang diperbuat umat-Nya melainkan oleh karena nama-Nya.
Yeremia menubuatkan pada saat Tuhan Yesus datang pada akhir zaman orang Yahudi akan menerima Yesus sebagai Juruselamat. Lebih jauh mereka akan mengenal Allah dengan Jehovah Tsidkenu, Tuhan kebenaran kita. Pada saat itulah orang Yahudi memahami pembenaran yang sudah dialami lebih dulu oleh umat Kristen. (MT)