Minggu 21 Oktober 2018
KUASA YESUS
Matius 21:23-27
Imam-imam kepala dan tua-tua Yahudi mengamat-amati segala sesuatu yang dilakukan oleh Yesus. Mereka mengakui kemampuan Yesus dalam mengajar jauh melampaui pengajar-pengajar Yahudi. Orang banyak sebagai kelompok mayoritas Yahudi berbondong-bondong mengikuti pengajaran Yesus atas kemauan sendiri. Padahal dalam hal mengikuti pengajar-pengajar Yahudi mereka harus dipaksa melalui kewajiban-kewajiban sebagai orang Yahudi. Itupun hanya sedikit yang menurutinya. Para pemimpin Yahudi pun mengakui ajaran Yesus jauh lebih relevan dan menarik dibanding ajaran Yahudi yang sudah mapan dan tersistem dengan baik. Mereka juga mengakui kuasa yang didemontrasikan Yesus menyembuhkan berbagai penyakit, mengusir setan, menghentikan angin ribut dan berjalan di atas air bahkan membangkitkan orang mati. Hal itu membuat para pemimpin Yahudi ini penasaran. Rasa penasaran ini mereka nyatakan bertanya langsung kepada Yesus “Dengan kuasa manakah Engkau melakukan hal-hal itu? Dan siapakah yang memberikan kuasa ittu kepadamu?” (Matius 21:23). Tetapi pertanyaan ini sekaligus adalah pertanyaan menjebak Yesus. Itulah sebabnya Yesus tidak memberi jawaban spontan dan tegas. Lagi pula Yesus tidak mau menggiring orang mengakui kuasa-Nya melalui pernyataan langsung dari Yesus. Karena Yesus tidak akan pernah memaksa orang mengakui kuasanya. Yesus terbiasa merebut hati orang agar dengan inisatif dan keputusan pribadi mengakui kuasa-Nya. Bukan Yesus, biarlah orang yang melihat sendiri yang menyimpulkan sumber kuasa yang dimiliki Yesus ini. Kepada murid-murid-Nya saja Yesus tidak meminta pengakuan, tetapi murid-Nya lah yang mengambil keputusan untuk mengakui Yesus. “Maka jawab Simon Petrus: Engkau adalah Mesias anak Allah yang hidup” (Matius 16:16). (MT)