Sabtu 14 Juli 2018
TEKUNLAH MELANGKAH
Keluaran 17:1-7
Sama dengan umat Israel sering kita kehilangan kesabaran dan putus asa karena dihadang oleh kesukaran. Biasanya timbul pula keluhan dan persungutan. Tanpa disadari menyusul pula sikap menyalahkan Allah. Belum lama bangsa ini menghormati Musa atas kepemimpinannya, sekarang justru menyalahkan Musa karena telah memimpin mereka keluar dari Mesir. Bila suatu saat saudara mendengar orang Kristen mengeluh, mencela jemaat dan pemimpinnya pertanda mereka mulai melemah dan kehilangan arah dalam mengikut Yesus. Pemahaman yang salah kepada kekristenanlah yang menjadikan mereka mengeluh. Mereka berangkat dari pemahaman bahwa Kekristenan adalah hidup yang nyaman dan sukses. Ada kecenderungan berpikir bahwa bukti penyertaan Allah adalah segala sesuatunya berjalan lancar tanpa hambatan berarti. Padahal itu adalah pertanda bahwa barangkali nilai kehidupan yang saudara jalani belum ada yang mencemaskan iblis, sehingga iblis tidak tertarik untuk mengganggu saudara.
Ketika umat Israel semakin jauh dari perbudakan kesukaran menerpa laju perjalanan mereka. Allah mengijinkan agar umat-Nya belajar dari kesukaran tersebut. Kali ini umat-Nya terbukti belum teruji. Mereka jatuh dalam kelemahan menyalahkan pemimpin. Kesukaran mampu mengalihkan perhatian mereka dari kebaikan Allah yang nyata mengeluarkan mereka dari perbudakan. Mereka lupa akan kebesaran kuasa Allah yang membuat jalan untuk mereka lalui dalam menyeberang laut Teberau.
Ketika umat Israel melihat masalah mereka lebih besar dari Allah, pada saat yang sama mereka menjadi tawar hati. Tetapi Allah tetaplah Allah yang secara konsisten menggenapi janji-Nya selalu ada untuk umat-Nya. Seperti gunung batu yang mengeluarkan air melepaskan dahaga umat Israel, demikianlah Yesus menjadi air kehidupan untuk kita. Jadi tetaplah fokus kepada Yesus.