Selasa 17 April 2018
MENGHADAPI AJARAN SESAT
Matius 7:15-23; 1 Yohanes 4:1-6
Sudah terbukti bahwa gereja cukup kuat dan kreatif dalam menghadapi hambatan yang sangat berat dari luar gereja. Karena pada awal pertumbuhan gereja langsung dihambat pihak umat beragama dan pihak penguasa. Setia pada hambatan gereja selalu bergantung lebih bersungguh-sungguh berdoa serta menyikapinya dengan cukup bijaksana. Lagi pula biasanya bereja justru semakin tersebar ke berbagai penjuru dunia. gereja cukup cakap menjadikan hambatan hebat dari luar menjadi tantangan untuk lebih maju dan lebih bersungguh-sungguh. lain halnya dengan hambatan yang datang dari dalam gereja itu sendiri. Biasanya hambatan dari dalam sangat mengganggu dan bila tidak disikapi dengan benar bisa-bisa melumpuhkan. Apakah itu hambatan yang datang dari dalam gereja? Tentu ada beberapa hambatan yang datang dari dalam gereja antara lain perselisihan. Perselisihan pun ternyata dapat dijadikan menjadi tantangan untuk saling mengasihi. Dalam Kisah Para Rasul 6 dijelaskan bahwa ketika terjadi perselisihan dalam bentuk persungut-sunggutan justru gereja mulai mengadakan pembagian tugas. Tetapi ada hambatan dari dalam gereja yang cukup melumpuhkan yaitu pengajaran yang menyimpang atau ajaran sesat.
Sejarah gereja mencatat bahwa ajaran sesat ini bukan datang dari luar gereja tetapi justru datang dari dalam gerea itu sendiri. Ajaran sesat tidak langsung nyata dan Yesus sendiri menyatakan bahwa mereka datang dengan menyamar seperti serigala berbulu domba. Tuhan Yesus mengingatkan agar kita waspada. Caranya adalah melihat perbuatan-Nya. Biasanya mereka lebih setia keada tokoh-tokoh yang mereka hormati daripada kepada Tuhan Yesus. Mereka memegahkan diri dan ajarannya bukan memuliakan Tuhan. Jelas bahwa ajarannya bertentangan dengan firman Tuhan. Selanjutnya mereka sering menjadikan pengalaman religius dan pernyataan adikodrati bukan firman Tuhan sebagai standar kebenaran. Rasul Yohanes juga menasehati agar jangan percaya kepada setiap roh dan ujilah roh apakah berasal dari Allah. Menurut ajaran rasul Yohanes ajaran sesat itu. Sering menyatakan diri dengan “gaya hidup ngeroh” secara berlebihan. “…Roh yang ada dalam kamu, lebih besar dari roh yang ada di dalam dunia” (Yohanes 4:4b).
Pengajaran sesat yang ngeroh itu adalah memakai roh yang ada di dalam dunia. Jadi bila kita dipimpin oleh Roh maka kesalahan mereka akan tersingkap dan kalah. Jadi kita pun tidak perlu takut kepada ajaran sesat, karena bila mereka datang justru menjadi tantangan bagi para penuai untuk semakin giat belajar Firman dan semakin tekun berdoa untuk memohon kepenuhan dan tuntunan Roh Kudus.
- M1 – Menerima : Terima firman Tuhan sebagai kebenaran.
- M2 – Merenungkan : Bagaimana cara mengenal dan menghadapi ajaran sesat?
- M3 – Melakukan : Hiduplah dalam kebenaran firman Tuhan.
- M4 – Membagikan : Sharingkan dengan teman cara mengenal dan menghadapi ajaran sesat.