Rabu 04 April 2018
SEHARI DAN SEKALI TIDAK CUKUP
Markus 16:19-20
Yohanes Markus (Kisah Para Rasul 12:12), penulis Injil Markus termasuk Kristen angkatan awal. Dia boleh di bilang istimewa karena pernah sepelayanan dalam perjalanan misi dengan tiga rasul yakni Paulus, Barnabas dan Petrus. Karena pribadinya yang sederhana dan karakternya yang praktis menjadi hal yang membuatnya bisa bekerjasama dengan siapa saja. Kepraktisannya membuat Injilnya tersingkat dan terpraktis dari ke empat Injil. Alamat utama Injilnya orang Roma pula, logis saja bila dia menampilkan Yesus yang pekerja keras dan penuh karya. Dia tahu betul bahwa orang Roma itu adalah pekerja keras dan sangat mengidolakan pekerja dan pejuang seperti Yesus. Markus memberi tekanan pada apa yang dikerjakan Yesus bukan apa yang diajarkan Yesus.
Sangat jelas Injil Markus bergerak cepat dan memakai kata “seketika itu juga” sampai 42 kali. Markus menjelaskan peristiwa-peristiwa dalam kehidupan Yesus ringkas, tepat dan gamblang tetapi membuat arti yang dalam bagaikan tulisan seorang pujangga professional. Dalam menginformasikan kebangkitan Yesus juga gamblang, singkat dan prkatis tetapi perlu dipelajari secara mendalam. Markus menjelaskan secara singkat bahwa Yesus berulang kali menyatakan diri setelah bangkit kepada murid-murid-Nya. Itupun bukan hanya dalam satu hari. Dibutuhkan waktu empat puluh hari Yesus berulang-ulang membuktikan kebangkitan-Nya sebelum Dia naik ke sorga disaksikan murid-murid-Nya pula.
Ada dua hal yang penting mengapa Yesus berulangkali menyatakan diri selama empat puluh hari :
- Hal pertama adalah agar menjadi tantangan bagi murid-murid mencari makna dari kebangkitan Yesus. Dalam setiap pertemuan dengan Yesus biasanya tidak berlangsung lama. Tetapi setiap pertemuan singkat dengan Yesus meninggalkan kesan yang mendalam. Akhirnya ada Yesus yang secara kasat mata dan tidak ada menjadi sama. Jadi ketika Yesus naik ke sorga para murid sudah betul-betul siap melanjutkan tongkat estafet pemberitaan Injil.
- Hal ke-dua adalah agar murid-muri Yesus siap menghadapi berbagai tantangan , mereka harus mempunyai iman yang berakar dengan kuat.
Itulah salah satu cara Yesus melatih iman murid-murid-Nya. Yesus memastikan bawa dia sungguh-sungguh bangkit. Tetapi dia yang bangkit tidak lagi selalu menyertai murid. Kadang-kadang Yesus meninggalkan mereka agar belajar percaya penyertaan Yesus tanpa kehadiraan Yesus secara fisik. Selama 40 hari merupakan waktu yang cukup melatih iman mereka semakin mengakar dengan kuat untuk menikmati kehadiran Yesus sesuai dengan janji-Nya.
- M1 – Menerima : Terima firman sebagai fakta akan kebangkitan Yesus.
- M2 – Merenungkan : Mengapa Yesus tidak langsung naik ke sorga setelah kebangkitan-Nya
- M3 – Melakukan : Bangkitlah bersama Yesus.
- M4 – Membagikan : Sharingkan hubungan kebangkitan Yesus dengan kekristenan