Selasa 23 Januari 2018
MEMPERTANGUNGJAWABKAN
Yehezkiel 13:16-21
Mempertanggungjawabkan atau memberikan pertanggungjawaban adalah memberikan jawab atau respon dan menanggung segala akibatnya apabila memberi jawaban atau respon yang salah. Allah mengangkat Yehezkiel menjadi penjaga Israel. Sebagai penjaga Israel Yehezkiel bertanggung jawab memperingati umat agar tidak hidup dalam dosa. Tidak mudah bagi Yehezkiel menyampaikan peringatan dari Allah kepada umat Israel. Tidak mudah karena harus menegur dengan tegas kesalahan dan akibatnya. Belakangan ini gereja sangat lunak terhadap pelanggaran moral yang dibuat Jemaat. Hal itu terjadi karena resiko mengkotbahkan kebenaran yang langsung mengarah kepada dekadensi moral tidak populer dan tidak diminati Jemaat.
Khotbah-khotbah yang bertemakan hidup diberkati menjadi topik yang populer dan diminati jemaat. Para pendeta beramai-ramai melunakkan pesan-pesan yang keras agar kotbahnya diterima para pendengarnya. Kalaupun pesan yang tegas perlu dibungkus dengan humor-humor dan kalimat-kalimat yang merayu rayu. Para pendeta bukan lagi melengkapi diri untuk hidup benar dan pemberita kebenaran tetapi berupaya mempelajari metode yang benar agar mampu menarik perhatian pendengar.
Yehezkiel adalah teladan pemberita yang hidup benar dengan konsisten pembawa berita kebenaran. Apa saja perintah Allah untuk disampaikan dia khotbahkan secara lugas dan tegas. Tidak ada yang ditutup-tutupi. Semua disampaikan dengan tegas tanpa memperhitungkan resiko untuk ditolak. Dia siap menghadapi segala konsekuensi akibat kebenaran yang disampaikan. Tugasnya sebagai penjaga Israel bukanlah menjaga perasaan dan menjaga hati umat walaupun dia tidak boleh mempermainkan hati dan perasaan umat. Tugasnya sebagai penjaga Israel adalah supaya menjauhkan diri dari pola hidup berdosa. Nabi Yehezkiel harus juga menyampaikan pesan yang berupa ancaman kematian Bila terus-menerus hidup dalam dosa. Nabi Yehezkiel Tahu betul bahwa umat sangat tidak suka diancam, tapi karena Firman Tuhan yang harus disampaikan dalam bentuk ancaman tetap saja Yehezkiel konsisten menyampaikan. Karena kebenaran tetaplah kebenaran walaupun dalam bentuk ancaman.
Menyampaikan kebenaran Allah mengasihi sangatlah menyenangkan dan umumnya mudah diterima pendengar. Tetapi menyampaikan kebenaran Allah menghukum cukup sulit dan harus siap menerima konsekuensi ditolak. Tetapi harus diberitakan karena kalau tidak kita harus mempertanggungjawabkannya kepada Allah.
- M1 – Menerima : Terima Firman Tuhan yang saudara baca dengan cermat.
- M2 – Merenungkan : Coba cari apa tanggung jawab Yehezkiel sebagai seorang nabi.
- M3 – Melakukan : Siapkah menerima tanggung jawab.
- M4 – Membagikan : Sharingkan sukacita dari hidup bertanggungjawab.