Kamis 21 Desember 2017
KIDUNG PUJIAN BUNDA HANA
1 Samuel 2:1-10
Perjalanan iman bunda Hana betul-betul tidak mudah. Dimadu karena kemandulannya merupakan hukuman ganda sesuai konsep yang tumbuh subur dikalangan umat. Mandul dianggap sebagai kutuk. Tentu saja Hana dari lubuk hatinya menggugat Allah atas kemandulannya. Dia tidak mengerti alasan Allah hingga mengutuknya. Karena dia memang tidak lebih baik dari wanita lain tetapi juga tidak lebih buruk dari wanita lain. Tetapi mengapa dia dikutuk wanita lain tidak? Akan halnya dia dimadu tentu saja menderita. Penderitaannya diperparah pendapat umum bahwa dia dimadu adalah wajar karena dia si mandul yang terkutuk. Pak Elkana sang suami tercinta pun tidak merasa salah menghianati cinta mereka. Sang madu tante Penima bukan hanya nyaman menjadi istri muda yang serumah dengan Hana, malahan sering menghina Hana apalagi setelah Penima melahirkan anak-anak buat Elkana. Penderitaan bertubi-tubi itu menghentikan Hana menggugat Allah. Sekarang Hana justru mengakui kedaulatan Allah. Hana membuktikan pengakuannya dengan kesungguhannya berdoa. Dia berdoa memohon kemurahan Allah untuk membuka kemandulannya. Hana memberi pelajaran kepada kita bahwa kedaulatan Allah bukanlah menerima takdir, tunduk kepada nasib atau kodrat. Allah mendengar doa Hana dan juga melaksanakan nazarnya menyerahkan Samuel “anak yang diminta dari Allah” itu kepada Allah dalam pengasuhan imam Eli.
Klimaks sukacita bunda Hana dinyatakan dengan cara mengumandangkan kidung pujian kepada Allah. Kidung pujian bunda Hana cukup indah terstruktur dengan apik. Pertama, bunda Hana meluapkan perasaannya dengan tuntas. Bunda Hana tidak meluapkan perasaannya kepada orang-orang yang cukup lama menghinanya. Sebab bila demikian itu namanya balas dendam dan sikap emosionalyang tidak produktif. kedua, bunda Hana menyatakan imannya kepada Allah. Allah yang diyakini Hana adalah Allah Yang Mahakuasa, Allah Yang Mahakasih dan Allah yang berdaulat. Ketiga, bunda Hana menyatakan pengenalannya kepada Allah. Hana mengenal Allah yang tidak mengutuk tetapi memberkati umat. Hana mengenal Allah yang tidak menghukum tetapi menguji dan mendidik umat. Jadi bunda Hana mengajak kita untuk menaikkan kidung pujian bagi Allah.
Saat kita memuji Allah berarti kita meluapkan perasaan, mengungkapkan iman, dan membuktikan pengenalan kepada Allah.
- M1 – Menerima : Terimalah Firman Allah dengan pengakuan Allah layak dipuji.
- M2 – Merenungkan : Coba cari sisi pengakuan Hana kepada Allah melalui pujiannya.
- M3 – Melakukan : Maksimalkan rasa syukur pujian kepada Allah.
- M4 – Membagikan : Sharingkan kepada teman pentingnya memuji Allah.