Jumat 01 Desember 2017
MENYATAKAN KASIH KRISTUS
Yohanes 13:31-35
Pada suatu saat seseorang mengamati bunda Teresia merawat seorang sakit kusta dengan kedua tangannya. Bunda Teresia tanpa perasaan jijik membersihkan luka menganga dan busuk yang pasti sangat bau dengan sabar dan hati-hati. Pengamat tersebut hanya melihat dari jauh saja sudah tidak tahan sehingga dia harus menggunakan masker. Bunda Teresia juga sesungguhnya mencium bau tersebut, tetapi dia sama sekali tidak memakai masker untuk menjaga perasaan pasiennya.
Setelah menyaksikan perawatan denga baik pengamat tersebut menghampiri dan bertanya kepada bunda Teresia “bagaimana ibu mampu melakukan itu?” Bunda Teresia menjawab, sesungguhnya saya sama seperti saudara, tidak mampu melakukan itu. Bukan aku yang melakukannya tetapi Kristus-lah yang melakukannya melalui aku. Bunda Teresia memang selalu punya jawaban yang sama. Dia selalu mengatakan “bukan aku, tetapi Kristus”. Bunda Teresia menyerahkan diri menjadi saluran kasih Kristus. Hal itulah yang menjadikan bunda Teresia mengasihi seperti Kristus mengasihi. Jadi kemampuan itu bersumber dari kemampuan Kristus.
Kita diperintahkan untuk hidup saling mengasihi. Perintah saling mengasihi adalah hal yang umum bagi semua manusia dalam membangun hubungan dengan sesama. Perintah itu sangat universal dan berlaku untuk semua manusia. Dan semua manusia mampu melakukannya sampai level tertentu.
“Aku memberi perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi, sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi” (Yohanes 13:34). Tuhan Yesus memerintahkan kita saling mengasihi sebagai perintah yang baru, yang melampaui level mengasihi dalam pemahaman yang umum. Karena kita mengasihi seperti Kristus telah mengasihi kita. Berarti kita saling mengasihi dengan cara yang mulia dan khusus. Dengan demikian kita sesungguhnya tidak punya kemampuan yang cukup untuk mengasihi seperti Kristus mengasihi.
Sama seperti bunda Teresia yang mengaku bahwa dia tidak mempunyai kemampuan itu dari dirinya sendiri. Kemampuan yang dipraktekkan itu adalah kemampuan Kristus. Kita tidak akan pernah mampu mengasihi seperti Kristus berkenan memancarkan kasih-Nya melalui umat-Nya.
- M1 – Menerima : Terima Firman dengan meyakini Kristus ingin menyatakan kasih-Nya melalui saudara.
- M2 – Merenungkan : Sudahkah saudara mengasihi seperti Kristus mengasihi?
- M3 – Melakukan : Berjuanglah untuk hidup semakin mengasihi.
- M4 – Membagikan : Sharingkanlah kasih saudara kepada yang lain.