Senin 27 November 2017
AKU HANYALAH SUARA
Yohanes 1:19-31
Kehadiran Yohanes menyuarakan suara kenabian sangat disambut publik dengan antusias karena betul-betul memcahkan kesunyian ratusan tahun bagi umat Allah. Hal ini menimbulkan munculnya berbagai pendapat bahwa ada kemungkinan bahwa Yohanes adalah Mesias yang dijanjikan Allah akan datang menyelamatkan umat Allah.
Orang Yahudi pun secara resmi mengutus imam dan orang-orang Lewi memastikan apakah Yohanes adalah Mesias. Tentu saja dasar mereka untuk segera mengetahui kepastian adalah karisma Yohanes pembaptis yang sangat nyata melalui pemberitaannya. Ditambah lagi dengan keberaniannya membaptis banyak orang yang meresponi pemberitaannya. bagi orang Yahudi baptisan biasanya diberikan kepada bangsa non Yahudi yang mengaut agama Yahudi atau proselit. tentu Yohanes pembaptis membaptis semua orang yang meresponi pemberitaannya. Lagipula baptisan Yohanes adalah baptisan pertobatan bukan baptisan perpindahan agama.
Sesungguhnya sangat terbuka kesempatan bagi Yohanes untuk menjadi terkenal dan dinobatkan menjadi Mesias bila saja dia menjawab ya! aku adalah Mesias. Tetapi Yohanes menjawab dengan sangat jujur. Ia mengaku dan tidan berdusta, katanya “Aku bukan Mesias”. Pertanyaan berikutnya adalah “Apakah engkau nabi Elia atau salah seorang dari antara nabi?” Kembali Yohanes menjawab bukan dan bukan. Sampai tiga kali Yohanes menjawab dengan jujur mengenai siapakah dirinya. Dan akhirnya Yohanes mengungkapkan dirinya yang sesungguhnya. Dia bukan Mesias dan bukan nabi dia hanyalah suara yang menyuarakan suara kenabian. Berbeda dengan hamba Tuhan modern yang terlalu mudah mengangkat diri menjadi nabi. Yohanes sesungguhnya ingin menandaskan berhentilah mulai dari sekarang mengangkat diri menjadi nabi tetapi teruskanlah menyuarakan kenabian.
Sehebat apapun seorang hamba Tuhan dipakai Allah, dia tidak akan pernah menjadi Tuhan. Dia tetap adalah manusia yang dipakai Allah untuk memancarkan pengaruh-Nya kepada manusia yang lain. Dia justru harus menyatakan kehambaannya melalui karakter jujur seperti Yohanes. Walaupun ada kesempatan untuk leboh tenar, bagi Yohanes itu tidak penting. Baginya kejujuran dengan menyuarakan suara kenabian jauh lebih penting.
- M1 – Menerima : Terimalah Firman Tuhan sebagai kejadian nyata bermakna.
- M2 – Merenungkan : Renungkan Firman dengan cara memposisikan diri sebagai Yohanes
- M3 – Melakukan : Jujurlah dan tetap menyuarakan suara kenabian.
- M4 – Membagikan : Sharingkan terus anugerah Tuhan kepada saudara.